Simeulue Tribune Indonesia.com Adi Mukti Aktivis antikorupsi dan pegiat anti narkoba mendesak agar oknum pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Simeulue segera dicopot dari jabatannya setelah terseret dalam dugaan kasus penyalahgunaan narkotika jenis amfetamin metamfetamin
Desakan itu muncul setelah aparat kepolisian mengumumkan salah satu pimpinan DPRD berinisial AS (36) yang diduga positif menggunakan jenis amfetamin/metamfetamin, dalam penggerebekan yang digelar oleh Ditresnarkoba Polda Sumut pada Senin (3/11/2025) malam hingga Selasa (4/11/2025) dini hari di salah satu tempat hiburan malam (THM) di kota medan yang lansir di media Viva Medan dan media lain nya.
Aktivis Rakyat Bersih Adi Mukti, menilai keterlibatan pejabat publik dalam kasus narkoba merupakan bentuk pelanggaran etik dan moral yang tidak bisa ditoleransi.
“Seorang pimpinan DPRD seharusnya menjadi contoh teladan. Jika justru diduga terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dan positif menggunakan amfetamin/metamfetamin
maka tidak pantas lagi menduduki jabatan publik,” ujar Adi Mukti ”
Adi Mukti juga menuntut partai politik pengusung untuk segera mengambil langkah tegas dengan memberhentikan yang bersangkutan dari keanggotaan partai. Mereka menilai, tindakan cepat dan transparan akan menunjukkan komitmen partai terhadap pemberantasan narkotika di kalangan pejabat publik.
Selain itu, Adi Mukti juga mendesak aparat penegak hukum agar menindak kasus ini secara profesional tanpa pandang bulu.
“Kami berharap tidak ada perlakuan istimewa hanya karena yang bersangkutan pejabat. Hukum harus ditegakkan dengan adil,” tambah Adi Mukti.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol. Andy Arisandi, menegaskan bahwa razia ini merupakan bagian dari komitmen kepolisian untuk memberantas peredaran narkoba di kawasan hiburan malam dan menciptakan lingkungan hiburan yang sehat serta aman. “Razia ini dilakukan secara rutin untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan narkotika di tempat hiburan malam,” ujarnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai identitas detail pengunjung yang disebut sebagai warga Simeulue yang dinyatakan positif menggunakan narkoba tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menambah daftar panjang pejabat daerah yang diduga terlibat penyalahgunaan narkoba. Banyak pihak menilai, momentum ini harus menjadi pelajaran penting agar lembaga legislatif bersih dari praktek yang mencoreng integritas wakil rakyat
” fungkas Adi”

















