Pidie|Tribuneindonesia.com
Sigli-Wakil Bupati Pidie secara resmi melantik 15 Keuchik (Geusyik) terpilih Periode 2025–2031 dalam sebuah prosesi yang berlangsung khidmat di Aula Kantor Camat Pidie. Senin, 29 Desember 2025.
Pelantikan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat tata kelola pemerintahan gampong sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat di tingkat desa. Acara tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimcam, jajaran aparatur pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para tamu undangan lainnya.
Dalam prosesi tersebut, para Keuchik terpilih dari berbagai gampong di Kecamatan Pidie secara resmi diambil sumpah jabatannya untuk mengemban amanah dan tanggung jawab kepemimpinan selama enam tahun ke depan.
Daftar Gampong Keuchik yang Dilantik:
- Gampong Tumpok Laweung
- Gampong Kampong Barat
- Gampong Paloh
- Gampong Pulo Bubee
- Gampong Tanjong Teubeng
- Gampong Paya
- Gampong Krueng Droe
- Gampong Lhok Keutapang
- Gampong Gajah Ayee
- Gampong Keudee
- Gampong Mancang
- Gampong Bie
- Gampong Dayah Teubeng
- Gampong Tijeu
- Gampong Jeuleupee
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Pidie, Alzaizi, menyampaikan ucapan selamat kepada para Keuchik terpilih serta berharap agar amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan dedikasi tinggi demi kepentingan masyarakat gampong.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para Keuchik periode sebelumnya atas pengabdian, kerja keras, serta kontribusi nyata yang telah diberikan dalam membangun gampong dan melayani masyarakat selama masa jabatan.Dedikasi dan pengabdian para Keuchik sebelumnya menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan pembangunan gampong. Pemerintah daerah mengucapkan terima kasih atas segala kerja dan pengorbanan yang telah diberikan,” ujar Wakil Bupati.
Lebih lanjut, Wakil Bupati menegaskan bahwa Keuchik memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pemerintahan daerah, khususnya dalam mendorong pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat, memperkuat ketahanan sosial, serta menjaga nilai-nilai adat dan syariat yang menjadi jati diri Aceh.
Pelantikan ini sekaligus menandai dimulainya kepemimpinan baru di tingkat gampong, yang diharapkan mampu membawa perubahan positif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mewujudkan pemerintahan gampong yang transparan, partisipatif, dan berkelanjutan.














