Pidie Jaya|Tribuneindonesia.com
Pidie Jaya- Dalam rangka memperkuat kelembagaan pengawasan Pemilu dan meningkatkan partisipasi publik terhadap proses demokrasi yang sehat, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pidie Jaya menggelar Rapat Koordinasi Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu di Aula Polres Pidie Jaya lantai 2,Rabu, 22/10
Kegiatan bertema “Membangun Sinergisitas dan Kepercayaan Publik demi Bawaslu Kuat, Demokrasi Bermartabat” ini dihadiri oleh berbagai unsur penting, antara lain Bupati Pidie Jaya H. Sibral Malasyi, M.A., S.Sos., M.E., Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, S.H., S.I.K., M.H., Kepala Kejaksaan Negeri Pidie Jaya Hedi Muchwanto, S.H., M.H., Ketua Bawaslu Provinsi Aceh Agus Syafi’i Putra, S.Sos.I., M.H., serta jajaran Forkopimda, OKP, ormas, LSM, insan pers, dan forum keuchik se-Kabupaten Pidie Jaya.
Dalam sambutannya, Bupati Pidie Jaya H. Sibral Malasyi menegaskan pentingnya menjaga integritas dan kejujuran dalam setiap tahapan Pemilu. Ia mengingatkan bahwa demokrasi yang baik tidak boleh dibangun atas dasar politik uang atau kepentingan sesaat.
Pemilu yang jujur dan adil adalah pondasi pemerintahan yang berdaulat. Jangan pilih calon karena uang, tapi lihatlah kemampuan dan integritasnya. Saya terpilih bukan karena uang, melainkan kerja keras, kejujuran, dan doa. Mari kita bersama-sama wujudkan demokrasi yang bermartabat di Pidie Jaya,” tegas Bupati Sibral.
Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, S.H., S.I.K., M.H.dalam paparannya menjelaskan tentang aspek hukum dalam penanganan pelanggaran Pemilu. Ia menegaskan bahwa setiap bentuk pelanggaran, baik politik uang, penyalahgunaan jabatan, maupun pelanggaran administrasi, akan ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku.
Bawaslu dan aparat penegak hukum harus bersinergi memastikan Pemilu berjalan tertib, aman, dan bebas dari pelanggaran,” ujarnya.
Ketua Bawaslu Provinsi Aceh, Agus Syafi’i Putra, turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, Bawaslu tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat.
Masyarakat harus tahu peran penting Bawaslu. Kami tidak hanya mengawasi, tetapi juga melakukan pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu. Penguatan kepercayaan publik menjadi kunci keberhasilan demokrasi di daerah,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dibahas sejumlah tantangan pengawasan Pemilu di Kabupaten Pidie Jaya, antara lain:
- Luas wilayah dan sebaran TPS yang membutuhkan pengawasan intensif;
- Keterbatasan SDM dan sarana operasional;
- Ancaman terhadap netralitas ASN dan potensi politisasi aparatur;
- Serta tingkat kesadaran masyarakat yang masih perlu ditingkatkan.
Bawaslu Pidie Jaya menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, serta elemen masyarakat guna memastikan pelaksanaan Pemilu 2025 berlangsung jujur, adil, aman, dan berintegritas.
Peran Pemkab dalam mendukung penguatan kelembagaan Bawaslu sangat penting. Dengan sinergi yang baik, kita bisa menghadirkan Pemilu yang benar-benar menjadi pesta demokrasi rakyat, bukan ajang konflik kepentingan,” tutup Ketua Bawaslu Pidie Jaya. (MJ)















