Medan I TribuneIndonesia.com-Program pembinaan kemandirian di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan terus menunjukkan hasil gemilang. Sepanjang tahun 2025, berbagai produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hasil karya warga binaan mencatat penjualan ribuan unit, menjadi bukti nyata keberhasilan pembinaan yang berdaya guna.
Capaian tersebut selaras dengan program akselerasi yang digagas Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto, serta menjadi wujud nyata komitmen Rutan Kelas I Medan dalam mendukung transformasi pemasyarakatan yang produktif dan berkelanjutan.
Berbagai produk karya warga binaan kini diminati pasar, meliputi: tas dan handbag sebanyak 323 unit, sandal 1.084 unit, kerajinan tangan 212 unit, konveksi 118 unit, lukisan 10 karya, meubel 105 buah, ikan teri olahan 151 bungkus, aneka keripik 61 bungkus, roti 4.324 bungkus, dan paving blok hingga 10.000 keping.
Kepala Rutan Kelas I Medan, Andi Surya, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja sama erat antara petugas pembinaan, warga binaan, dan berbagai mitra eksternal yang ikut memasarkan produk.
> “Kami ingin setiap warga binaan memiliki keahlian yang produktif dan bernilai ekonomi. Hasil penjualan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas produk, sekaligus menyiapkan mereka agar siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang berguna,” ujar Andi Surya.
Program pembinaan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas warga binaan, tetapi juga berdampak langsung terhadap ekonomi. Hingga Oktober 2025, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dihasilkan mencapai Rp28,5 juta.
Warga binaan yang terlibat dalam kegiatan produksi juga menerima upah dalam bentuk premi yang ditabung atas nama masing-masing. Tabungan tersebut dapat menjadi modal awal saat mereka bebas nanti untuk membuka usaha mandiri di luar Rutan.
Melalui unit-unit kerja seperti bengkel, dapur roti, konveksi, pertukangan, hingga produksi olahan pangan, Rutan Kelas I Medan telah menjelma menjadi pusat pelatihan kerja dan wirausaha yang mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pembinaan di balik jeruji bukan hanya soal penegakan disiplin, tetapi juga tentang pemberdayaan manusia. Dengan dukungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Rutan Kelas I Medan optimistis mampu terus memperluas jangkauan pasar produk UMKM-nya hingga ke tingkat nasional.
Rutan Kelas I Medan pun berkomitmen untuk menjaga semangat inovasi dan produktivitas warga binaan, menjadikan hasil karya mereka bukan hanya simbol kemandirian, tetapi juga bukti nyata bahwa perubahan positif dapat tumbuh dari dalam tembok pemasyarakatan.
Ilham Gondrong














