Jawa Pos TV Bali BMKG, Dorong ‘Jurnalisme Solutif’ Bencana, Ungkap Kunci Tangani Sampah hingga Mitigasi Cuaca Ekstrem

- Editor

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:43

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Denpasar | TribuneIndonesia.com

Tak kurang 50 orang jurnalis (cetak, online, dan TV), mengikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Jurnalis Peliputan Bencana Alam yang diinisiasi Jawa Pos TV Bali- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Quest Hotel San Denpasar, Sabtu (4/10).

Sekitar 6 jam, dipandu moderator Galuh Praba, mengikuti paparan para narasumber; mulai Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Bali Made Rentin, Kadek Setiya Wati dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Putu Eka Tulistiawan (Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Bali), I Made Dwi Wiratmaja (Stasiun Klimatologi Bali), dan Ni Luh Desi Purnami (Stasiun Geofisika Denpasar).

Sebelum peserta ikuti materi, Direktur Jawa Pos TV Bali Ibnu Yunianto beberkan, tujuan pelatihan ini, guna mendorong Jurnalisme Solutif. Contohnya, ketika ada bencana (alam), jurnalis itu, tak hanya beberkan bencananya saja, tapi juga sajikan informasi yang penting bagi korban terdampak bencana. Sekaligus, bagi regulator atau masyarakat yang ingin memberi bantuan atau solusi atas bencana tersebut.

Rentin paparkan, seiring Peraturan Gubernur (Pergup) Bali 47/2019 soal Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, idealnya masalah bisa tuntas di rumah tangga dan tingkat desa. Sehingga, seluruh sampah organik tidak ada keluar rumah. ’’Sebab, bisa diatasi dengan teba modern, lubang kedalaman 1,5 sampai 2 meter, khusus menampung sampah organik di halaman menjadi pupuk untuk menyuburkan,’’ paparnya.

Selain itu, Rentin paparkan, akan bangun krisis center sampah. Kadek Setiya Wati paparakan, paparkan, UU 31/2009 beberkan, tugas BMKG melakukan pemantauaan untuk mendukung keselamatan jiwa dan raga. ’’Hal mendasar yang harus media paham istilah cuaca dan iklim. Jadi cuaca mengacu pada kondisi di sekitar kita sehari-hari yang lebih pesifik, kayak (seperti) cerah hujan dan lain-lain,’’ paparnya.

Sementara, iklim didefinisikan, rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang panjang. ’’Cuaca itu berubah, seperti perempuan, sesuai mood-nya. Kalau iklim, seperti lelaki. Pola stabil,’’ guraunya disambut tawa peserta dan hadirin.
Juga dicontohkan, cuaca ekstrem (cuek), dijelaskan sebagai fenomena alam. Di mana, terjadi kondisi tidak lazim. Sehingga, dapat menimbulkan ancaman.

Baca Juga:  Anjaz Purba Memikat Kesawan, “Oh Bintangku” Menyalakan Euforia Car Free Night Medan

Kemudian peserta diajak bedakan puting beliung dengan angin kencang. ’’Angin kencang sudah masuk cuaca ekstrem, 45 kilometer per jam. Kalau puting beliung itu, ada pusaran dari dasar awan cumulonimbus,’’ jelasnya.

Ditambahkan, terkait banjir bandang di Bali, pada Rabu lalu (10/9), disebut karena ada faktor gelombang atmosfer aktif. Yaitu, gelombang rosdi, disebabkan topografi atau pemanasan sinar matahari.

Sedang Putu Eka paparkan, tugasnya di Bandara Ngurah Rai, yakni dengan konsep observasi metereologi ideal di bandara. Ada alat sudah komplit di Bandara I Gusti Ngurah Rai. ’’Ada pengamatan darat danlain-lain, termasuk alat mengetahui arah dan kecepatan angin,’’ urainya.

Sedangkan saat membuka pelatihan ini, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa) Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya uraikan, terkait penyebab banjir bandang beberapa hari lalu di Bali, ditegaskan; tidak ada bencana penyebabnya tunggal. Sebab, berbagai ada berbagai faktor. Kuncinya, ada kerentanan bertemu ancaman.

’’Oleh karena itu, kerentanan bertemu ancaman hujan 150 mm per hari sudah ekstrem. Tapi, hari itu (Selasa, 9/9 dan Rabu, 10/9) 390 mm, dua kali ekstrem dan ancaman kedua gelombang pasang 2 meter lebih. Sehingga, aliran sungai ke laut terhambat gelombang pasang,’’ ujarnya mengenai salah satu penyebab banjir bandang tersebut.

Dwi Wiratmaja jelaskan pengenalan iklim di Bali. Diuraikan, total ada 118 titik pengamatan hujan di seluruh Bali. Ada yang mengirimkan data hujan tiap 10 hari, lantas kirimkan data sampai pelosok Nusa Penida, Klungkung. Juga terkait cuaca, iklim, curah hujan, sifat hujan, dasarian, el nino, dan la nina.(***) ’

Berita Terkait

*Kapolres Aceh Timur Hadiri Pelepasan dan Pemberangkatan Kafilah MTQ XXXVII
Viral! Otak Pengeroyokan dan Penganiayaan Jukir Menggunakan Sajam di Depok Diduga EVP PLN, “Terapkan UU Darurat
Bank Aceh Syariah Salurkan Zakat untuk 1.216 Mustahik Miskin Produktif di Aceh Tenggara
Aroma Penyimpangan di Proyek Rp781 Juta SDN Sukawaris 2 — Kepala Sekolah Bungkam, Baja Bekas Hilang Entah ke Mana!
ASN Rangkap Jabatan Bikin Heboh Cikeusik, Surat Mundur Tak Diterima, Wartawan Siap Turun!
Kasus ASN Jadi Ketua BUMDes Parungkokosan, Korwil Pendidikan Enggan Banyak Bicara — Aktivis Bara Api: Jangan Tutupi Fakta!
Arief Martha Rahadyan Dukung Penuh Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub sebagai Proyek Strategis Nasional
Arief Martha Rahadyan: Penetapan 44 Kawasan Industri Bukti Keseriusan Pemerintah Bangun Ekonomi Merata
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:54

Sinergi Damai di Kota Pelabuhan, Bitung Siapkan Perayaan Lintas Agama Desember 2025

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:18

Siantar Darurat Narkoba: Ratusan Pengedar Ditangkap Tapi Siapa Dalang di Baliknya ?

Kamis, 30 Oktober 2025 - 09:33

Desain Siap Bangun Pemko Medan: Terobosan Inovatif atau Sekedar Prototipe di Sistem ?

Kamis, 30 Oktober 2025 - 06:06

​Perkuat Citra “Polisi Humanis”, Polres Bitung Sumbang Darah di Momen Hari Jadi Humas Polri

Kamis, 30 Oktober 2025 - 01:22

Gratis di Atas KTP tapi Mahal di Lapangan: Menelisik Ketimpangan Pelayanan Kesehatan Warga Sumut

Rabu, 29 Oktober 2025 - 23:12

Sinergi Diskominfo dan PWI Siantar Jadikan UKW Barometer Kompetensi Wartawan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 21:45

Gang Sempit, Akses Terbatas & Satu Nyawa Melayang: Potret Resiko Permukiman Padat di Gang Sempit

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:02

Mimpi di Tengah Ketimpangan: Asa Atlet Putri Sumut untuk Sepak Bola Lebih Adil

Berita Terbaru

Pemerintahan dan Berita Daerah

Potensial Jadi Kabupaten Terdepan, Pembangunan Tahun 2026 Dilakukan Lebih Awal

Kamis, 30 Okt 2025 - 14:07

Pemerintahan dan Berita Daerah

Lestarikan Kebudayaan, Pemkab Deli Serdang Adakan Pagelaran Budaya & Lomba Tari

Kamis, 30 Okt 2025 - 14:02

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x