PANDEGLANG|TribuneIndonesia.com
Dugaan lemahnya pengawasan penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kembali mencuat di Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang. Meski setiap tahun sekolah-sekolah dasar negeri di wilayah tersebut menerima kucuran dana BOS, faktanya kondisi bangunan masih banyak yang tampak kumuh dan jauh dari kata layak.
Seperti di SDN Cipinang 3 dan SDN Padamulya 2, bangunan sekolah masih terlihat tidak terurus, mulai dari fasilitas belajar yang minim hingga lingkungan yang tak terawat. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai ke mana larinya dana BOS yang rutin diterima setiap tahun.
Soleh, anggota Ormas Badak Banten Perjuangan (BBP) DPC Kabupaten Pandeglang, menegaskan bahwa lemahnya pengawasan dari instansi terkait membuat penggunaan dana BOS rawan tidak tepat sasaran.
“Setiap tahun sekolah menerima Dana BOS, tapi kenyataannya masih banyak yang kumuh. Ini jelas menunjukkan lemahnya pengawasan. Kami mendesak agar ada evaluasi serius, jangan sampai dana yang seharusnya untuk pendidikan malah diselewengkan,” tegas Soleh.
Ia menekankan bahwa pendidikan adalah sektor vital yang seharusnya mendapat perhatian penuh. Pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan dan Inspektorat, diminta segera turun tangan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan Dana BOS.
“Kalau sejak dini anak-anak belajar di sekolah yang tidak layak, bagaimana bisa mendapatkan pendidikan yang baik? Ini harus dibenahi, jangan dibiarkan berlarut-larut,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang belum memberikan tanggapan resmi atas dugaan lemahnya pengawasan Dana BOS di Kecamatan Angsana.”(Tim/red)