9 Kabupaten di Aceh Belum Serahkan Data Lahan dan Sertifikat Program Dapur Mandiri Terindikasi Dimanipulasi Sejumlah Yayasan

- Editor

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 03:35

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh | TribuneIndonesia.com

2 Agustus 2025 — Pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis (BGN) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadapi hambatan serius di Aceh. Hingga awal Agustus, sebanyak sembilan kabupaten/kota di Aceh belum menyerahkan data lahan dan sertifikat kepemilikan yang menjadi syarat utama pembangunan dapur umum penunjang program tersebut.

Kesembilan daerah yang belum memenuhi kewajiban administratif itu yakni:

1. Nagan Raya

2. Aceh Tengah

3. Sabang

4. Lhokseumawe

5. Aceh Tenggara

6. Bireuen

7. Aceh Tamiang

8. Pidie Jaya

9. Aceh Besar

Padahal, sejak Mei 2025, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh kepala daerah agar segera menyediakan lokasi dan dokumen legal untuk mendukung percepatan pembangunan dapur umum BGN. Tanpa dokumen tersebut, proses pembangunan tidak bisa dimulai, sehingga menghambat implementasi program nasional yang menyasar peserta didik serta kelompok rentan, seperti ibu hamil dan balita.

Minim Koordinasi, Banyak Dapur Tak Dibangun

Koordinator Wilayah Aceh dari Lembaga Pengawas Makan Bergizi Sehat (LPMGS), Amri, menyoroti bukan hanya soal keterlambatan administrasi, namun juga terjadinya penyimpangan di tingkat pelaksana lapangan. Menurutnya, sejumlah yayasan pelaksana program dapur mandiri melakukan manipulasi data dan pelaksanaan teknis yang tidak sesuai ketentuan.

“Banyak dapur mandiri sudah ditentukan titiknya oleh yayasan, tapi tidak dibangun. Lebih parah lagi, tidak ada koordinasi dengan pemerintah daerah, sehingga terjadi tumpang tindih lokasi dan penerima manfaat,” ujar Amri.

Ia menegaskan, hal tersebut sangat berisiko terhadap ribuan penerima manfaat di Aceh, termasuk peserta didik di jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA, serta kelompok rentan seperti ibu hamil dan balita. Bila dapur mandiri tidak dibangun atau dibangun secara asal-asalan, maka hak masyarakat terhadap makanan bergizi yang dijamin negara melalui APBN menjadi terancam.

Baca Juga:  Universitas Jayabaya Berkomitmen untuk Jadi Nomor Satu dan Jaya Selalu

Desak Pembentukan SATGAS Penertiban Yayasan

Amri juga mendesak pemerintah kabupaten/kota se-Aceh untuk segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus yang bertugas menertibkan pelaksanaan dapur mandiri. Satgas ini diharapkan mampu menindak yayasan-yayasan yang tidak melaksanakan kewajibannya secara optimal.

“Satgas harus segera dibentuk dan berkoordinasi langsung dengan Tim Pusat BGN. Jika tidak ada penertiban, program ini akan pincang dan merugikan generasi masa depan,” tegasnya.

Pemerintah Pusat Komit Kawal Program BGN

Pemerintah pusat melalui Kemendagri dan kementerian terkait telah menyatakan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan program BGN secara menyeluruh di seluruh Indonesia. Namun demikian, keberhasilan program bergantung besar pada komitmen aktif pemerintah daerah dan integritas lembaga pelaksana di lapangan.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas nasional yang menargetkan peningkatan kualitas gizi peserta didik dan kelompok rentan, sebagai fondasi mencetak generasi unggul Indonesia Emas 2045.

Editor: Redaksi Tribune Indonesia
Sumber: Laporan Lapangan dan LPMGS Aceh

Berita Terkait

Selamat dan Sukses Atas Terpilihnya Muhammad Asriady Mulyono Sebagai Kepala Desa Suka Maju Priode 2026- 2032
Arief Martha Rahadyan: Hilirisasi dan Investasi Kunci Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Berharap pada Allah SWT, Tenang
Pasca Bencana Alam Hidrometeorologi Bendera Merah Putih Berkibar Di Aceh Tengah
Arief Martha Rahadyan: Selamat Hari Bela Negara 2025, Teguhkan Komitmen Bersama untuk Indonesia Maju
Meningkatkan Potensi Sektor Perikanan di Payangan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Banjir Dua Pekan, Luka Kemanusiaan, dan Pengkhianatan Nurani di Batang Kuis Ketika Warga Tenggelam,10 Pegawai Puskesmas Justru Pergi Berwisata
Pembangunan Masjid di Aceh Tenggara Jadi Ladang Masalah, Ketua Panitia Diduga Tutupi Keuangan Dana Umat, Warga Minta Diusut
Berita ini 115 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 20 Desember 2025 - 23:51

Berlaku 1 Januari, Kenaikan UMP Sulut 2026 Diharapkan Seimbangkan Kesejahteraan dan Investasi

Sabtu, 20 Desember 2025 - 23:17

​Hari Pertama Operasi Lilin, AKBP Albert Zai Cek Kelayakan Pos Pengamanan dan Pelayanan di Bitung

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:54

2 Anggota Mapala Himalaya UISU Bersama Relawan Gayo Sukses Salurkan 5,7 Ton Beras ke Kcamatan Rusip Antara

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:39

Gubernur Aceh Muzakir manaf Hari ini Tinjau Jembatan Putus

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:36

Anak Korban Banjir Aceh Dapat Pendidikan Gratis, HRD Apresiasi Abiya Kuta Krueng

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:34

Masyarakat Keude Tambue Menyerakan Bantuan Sembako Kepada Korban Bencana banjir 

Sabtu, 20 Desember 2025 - 13:22

Ketua DPRK Aceh Tengah Ucapkan Terimakasih Pada Pemerintah dan Donatur Atas Upaya Pemulihan Gayo Pasca Bencana

Sabtu, 20 Desember 2025 - 11:49

LSPR Institute Raih Dua Penghargaan Bergengsi pada Anugerah Diktisaintek 2025

Berita Terbaru

Pemerintahan dan Berita Daerah

Wabup Deli Serdang Dorong Peran Intelektual HMI Kawal Kebijakan Publik

Sabtu, 20 Des 2025 - 15:45

Pemerintahan dan Berita Daerah

Pemkab Deli Serdang Tata Datuk Kabu dan Batang Kuis, Fokus Atasi Banjir dan Kemacetan

Sabtu, 20 Des 2025 - 15:38

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x