Jakarta – Tribuneindonesia.com,
Konflik internal di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akhirnya mencapai titik temu. Setelah melakukan negosiasi marathon selama empat jam di Jakarta pada Kamis malam (16/05), Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun, dan Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa (KLB), Zulmansyah Sekedang, menyepakati untuk mengakhiri konflik dan mengadakan kongres persatuan pada Agustus 2025 mendatang. Sabtu (17/05/25).
Diketahui, Kesepakatan tersebut dicapai melalui proses negosiasi yang alot dan disertai debat panas, namun juga diwarnai dengan suara tawa yang keras.
Seperti dilansir dari detiknews.com. Anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi, bertindak sebagai mediator dalam negosiasi tersebut.
“Bang Hendry dan Bang Zul tegas dan konsisten dengan prinsip masing-masing. Tapi kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk pers Indonesia, untuk PWI, menjadi titik temu,” ujar Dahlan.
Hendry Ch Bangun menyatakan bahwa sudah saatnya PWI melihat ke depan dan mengutamakan semangat persatuan.
“Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan. Ini semua untuk mengembalikan PWI yang sempat tertahan program kerjanya akibat perpecahan selama setahun,” kata Hendry.
Zulmansyah Sekedang juga berpandangan yang sama, menekankan pentingnya PWI bersatu kembali.
“Ini hasil yang luar biasa. Sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia,” ucap Zulmansyah.
Dokumen Kesepakatan Jakarta yang ditandatangani oleh Hendry dan Zulmansyah, serta Dahlan sebagai mediator, menyebutkan bahwa kesepakatan ini dilandasi semangat ketulusan, keikhlasan, dan tanggung jawab sebagai anggota PWI, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dengan kesepakatan ini, PWI diharapkan dapat kembali berjalan dengan baik dan melanjutkan program-programnya untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas anggotanya, serta memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara. (*-Talia)
















