Keheningan Sebuah Perjuangan: Senjata Yang Kembali ke Pangkuan Negeri.

- Editor

Selasa, 18 Maret 2025 - 22:03

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Bireuen/Tribuneindonesia.com

Pagi itu, langit di Desa Hagu masih menyimpan sisa embun. Angin berbisik pelan di antara dedaunan, seakan membawa cerita dari masa lalu yang kelam. Namun, di tengah keheningan, sebuah langkah kecil penuh makna bergema—sebuah keputusan besar yang akan mengukir babak baru dalam perjalanan damai di Aceh. Selasa(18/03/2025).

Seorang pria, wajahnya tertunduk, matanya menyiratkan beban yang telah lama ia pikul. Di hadapan Posko Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123, ia melangkah dengan hati berdebar. Dalam genggamannya, bukan sekadar besi tua, tetapi sejarah, luka, dan pengorbanan.

Lalu, dalam satu gerakan yang penuh makna, ia menyerahkan senjata yang selama ini ia simpan. Satu pucuk SS1 V1, tiga buah magazen SS1, tiga puluh butir munisi kaliber 5,56 mm, satu pistol rakitan, satu magazen pistol dengan satu butir munisi kaliber 9 mm, serta dua granat tangan jenis nanas. Senjata-senjata yang dahulu menjadi simbol perlawanan, kini berpindah tangan dalam keheningan.

Dari Perlawanan ke Perdamaian

Langkah ini bukan terjadi dalam semalam. Sejak TMMD ke-123 digelar, komunikasi dibangun, kepercayaan dipupuk. Dandim 0111/Bireuen, Letkol Inf Ade Munandar, S.I.Pem., bersama timnya, tak hanya membangun jalan dan rumah, tetapi juga merajut kembali hubungan dengan masyarakat. Mereka mendekati dengan hati, bukan dengan paksaan.

Melalui pendekatan persuasif yang dilakukan personel Satgas TMMD Kodim 0111/Bireuen, seorang eks kombatan GAM akhirnya luluh. Selama bertahun-tahun, ia menyimpan senjata itu dengan rasa waspada, ketakutan, dan keraguan. Namun, di balik semua itu, ia juga menyimpan harapan. Harapan untuk hidup dalam damai, untuk tidak lagi dihantui oleh bayang-bayang masa lalu.

Baca Juga:  Gelar Aksi Unjuk Rasa Kedua, PW IPA Sumut Desak Kejatisu Proses Dugaan Tipikor Anggaran Stunting 103 Miliar di Madina

Saat senjata itu diserahkan, suasana begitu hening. Semua yang hadir menyadari, ini bukan sekadar serah terima barang. Ini adalah pernyataan. Pernyataan bahwa konflik tak lagi menjadi jawaban. Pernyataan bahwa Aceh yang baru harus dibangun dengan kerja sama, bukan dengan senjata.

Dandim 0111/Bireuen menerima senjata itu dengan penuh penghormatan. Ia memahami bahwa di balik keputusan ini, ada keberanian besar. Ia memastikan, identitas sang mantan kombatan akan dirahasiakan, keamanannya dijamin. Karena keputusan seperti ini bukan sekadar menyerahkan senjata, melainkan menyerahkan kepercayaan.

Senjata yang dulu menggelegar di tengah hutan kini diam dalam genggaman prajurit. Tak ada lagi suara letusan, tak ada lagi desingan peluru yang mengoyak malam. Yang ada hanya harapan baru, harapan untuk kehidupan yang lebih baik.

Penyerahan ini bukan akhir dari cerita, melainkan awal dari perjalanan baru. TMMD ke-123 bukan sekadar tentang pembangunan fisik, tapi juga membangun kembali rasa percaya, persaudaraan, dan masa depan yang lebih cerah untuk Aceh.

Dan pagi itu, di bawah langit Desa Hagu yang biru, seorang pria melangkah pulang dengan hati yang lebih ringan. Bukan lagi dengan senjata di tangannya, tetapi dengan harapan yang tumbuh di dadanya.

Berita Terkait

Kasus Tipu Gelap Warga Beringin Mandek, Polresta Deli Serdang Dinilai Lamban Bertindak
Hentikan Pengusutan Kasus Kekerasan Bersajam Oknum EVP PLN di Depok, Polisi Didesak Kaji Ulang RJ
Sempat Viral di Medsos, Tindak Kekerasan Bersajam Diduga Oknum EVP PLN di Depok Berakhir Damai
Ashari Tambunan Diperiksa Kejati Sumut Terkait Dugaan Korupsi Aset PTPN-1
Kasus Jalan di Tempat, Pelapor Sebut Terlapor “Kebal Hukum”, Desak Kapolresta Deli Serdang Bertindak Tegas
Kejari Deli Serdang Selamatkan Uang Negara Rp7 Miliar dari Dua Kasus Korupsi
Diduga Telantarkan Penumpang hingga Meninggal Dunia, PT ALS Dikecam Keras: “Ini Soal Nyawa Manusia, Bukan Binatang!”
Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Hasil Korupsi Penjualan Aset PTPN I
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 11:03

Komitmen Jaga Kamtibmas, Kurang dari 12 Jam, Pelaku Penganiayaan Berat di Bitung Dibekuk

Senin, 3 November 2025 - 08:25

Lima Rumah Terbakar di Desa Batu Hamparan, BPBD Aceh Tenggara Gerak Cepat Padamkan Api

Senin, 3 November 2025 - 06:16

Bupati Simeulue Temui HRD di Bireuen

Senin, 3 November 2025 - 04:58

Hutama Karya Tegaskan Komitmen Keselamatan Berkendara Melalui Sosialisasi ZERO ODOL

Senin, 3 November 2025 - 04:03

Pimpin Apel Terakhir Kejari Bireuen,Ingatkan Jajaran Untuk Selalu Layani Masyarakat Dan Berinovasi

Senin, 3 November 2025 - 03:48

Pante Bidari, Muhtar alias Tgk Muda, Keuchik Gampong Seuneubok Saboh yang terpilih

Senin, 3 November 2025 - 03:37

Bupati Madina Tak Tepat di Tengah Efisiensi Anggaran,Pagar Lama di Taman Panyabungan

Minggu, 2 November 2025 - 07:38

Jangan Lantik Pejabat Karena Hubungan Keluarga dan Balas Jasa Politik

Berita Terbaru

Pemerintahan dan Berita Daerah

Pengelolaan Posyandu Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Senin, 3 Nov 2025 - 12:31

Pemerintahan dan Berita Daerah

Juara Tingkat Kabupaten, Desa Tumpatan Melaju ke Tingkat Provinsi

Senin, 3 Nov 2025 - 10:52

Pemerintahan dan Berita Daerah

Desa Timbang Deli Wakili Deli Serdang di Lomba Program Pokok PKK Kategori PHBS

Senin, 3 Nov 2025 - 10:49

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x