Warga berharap agar solusi yang diambil tidak mengorbankan klinik yang sudah terbukti memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat

- Editor

Jumat, 9 Mei 2025 - 06:06

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Deliserdang | Tribuneindonesia.com

Ratusan warga Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, tumpah ruah di depan Klinik Ganesha, Kamis (8/5/2025), menyuarakan satu suara: mendukung penuh agar klinik tersebut tetap beroperasi. Aksi damai yang didominasi para ibu rumah tangga ini berlangsung tertib, penuh harapan, dan menggugah hati.

Dengan membentangkan spanduk dan membawa poster bertuliskan “Selamatkan Klinik Ganesha” dan “Kami Butuh Dokter Ganesha”, warga menyampaikan rasa terima kasih dan kekhawatiran mereka terhadap isu penutupan klinik yang telah menjadi andalan masyarakat kecil selama 15 tahun terakhir.

Klinik yang beralamat di Jalan H. Halal No. 104, Batangkuis Kota, Kecamatan Batangkuis itu, disebut telah menjadi tempat berobat pilihan warga miskin yang tak mampu membayar mahal untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

“Kami ke sini bukan karena disuruh atau dibayar, ini dari hati nurani. Klinik Ganesha sudah seperti rumah kami saat sakit. Kalau tak mampu bayar, kami bisa utang. Di tempat lain, mana ada begitu,” kata Pida (47), warga Desa Bintang Merah yang menjadi juru bicara spontan dalam aksi tersebut.

Menurut Pida, keresahan warga muncul setelah beredar kabar bahwa ada sekelompok orang yang mempertanyakan legalitas operasional klinik, bahkan menyarankan agar klinik ditutup karena dianggap tak memiliki izin.

“Kalau memang ada kekurangan, ya dibina, bukan dibinasakan. Kami rakyat kecil ini makin susah kalau Klinik Ganesha tutup. Jangan tambah penderitaan kami,” ujarnya.

Beti (50), warga lainnya, menyuarakan pengalaman pribadinya yang menggambarkan betapa klinik tersebut menjadi harapan terakhir banyak orang.

“Di sini kami bisa berobat walau belum ada uang. Anak saya pernah dirawat, tak ditanya soal biaya. Mereka bantu dengan hati, bukan sekadar bisnis,” ujar Beti dengan mata berkaca-kaca.

Riati Br Purba (53), bahkan datang dari Berastagi, Kabupaten Karo, hanya untuk memberikan dukungan. Ia menyebut Klinik Ganesha sebagai tempat pengobatan yang cocok, bahkan dikenal hingga luar negeri.

Baca Juga:  BRI KC Medan Iskandar Muda Salurkan Bantuan ke Panti Asuhan Baitul Amanah Bandar Khalipah

“Warga Malaysia juga ada yang pernah berobat ke sini. Ini bukan klinik sembarangan. Pelayanannya bagus dan menyentuh hati,” katanya.

 

Pihak Klinik: Fokus pada Pelayanan, Bukan Polemik

Di tempat terpisah, dr A. Naderajen MD — yang akrab disapa dr Ganesha — menanggapi aksi warga dengan penuh haru dan tanggung jawab. Didampingi tim hukum dari Bambang Indra Gunawan, SH, MH, dan Dr. Parameshwara, SH, MH, ia menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat.

“Saya hanya dokter. Tugas saya mengobati. Saya tidak ingin memperdebatkan hal-hal teknis di luar keahlian saya, tapi saya percaya semuanya bisa dibicarakan baik-baik. Jangan sampai masyarakat jadi korban,” tegasnya.

Mengenai isu izin, dr Ganesha menegaskan bahwa proses administratif sudah berjalan dan akan terus dipenuhi sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kalau memang ada kekurangan secara administratif, kami siap memperbaiki. Tapi mohon beri waktu dan ruang untuk tetap melayani. Karena di sini, banyak nyawa bergantung,” ucapnya dengan nada tenang namun penuh makna.

Harapan untuk Pemerintah dan Pemangku Kebijakan

Aksi warga ini menjadi sinyal bagi pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meninjau kembali pendekatan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, terutama bagi kalangan kurang mampu.

Warga berharap agar solusi yang diambil tidak mengorbankan klinik yang sudah terbukti memberikan kontribusi nyata bagi masyarakatmasyaraka

“Kami rakyat kecil bukan tidak paham aturan. Tapi tolong, hukum dan kebijakan juga harus punya rasa. Klinik Ganesha bukan cuma tempat berobat, tapi tempat bergantung saat tak ada harapan,” tutup Pida mewakili warga.(ilham Tribuneindonesia.com)

Berita Terkait

PTPN-IV dan Umuslim Tanam Padi Gogo Seluas 3 Hektare di Lahan Kampus
Ribuan Driver Ojol Geruduk Kantor Gubernur Sumut di Hari Kebangkitan Nasional, Tuntut Regulasi Perlindungan
Gubernur Bobby Tuai Apresiasi, LPKP Sumut Nilai Pembangunan Daerah Terpencil sebagai Bukti Kepemimpinan Pro-Rakyat
Ribuan Calon Mahasiswa UNIKI mengikuti tes wawancara tahap pertama
Kepala MAN 1 Langsa Gelorakan Semangat Kebangkitan Nasional ke-117
Tempati 27 Hotel, Kasektor 4 Daker Makkah Jamin Kenyamanan Seluruh Jemaah Haji Indonesia
Hindari Dam, PPIH Ingatkan Jemaah Haji Patuhi Ketentuan Ihram
Dana BOS SDN 106178 Didominasi Honor dan Perawatan, Nol Rupiah untuk Buku dan Pelatihan Guru
Berita ini 39 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:32

PTPN-IV dan Umuslim Tanam Padi Gogo Seluas 3 Hektare di Lahan Kampus

Selasa, 20 Mei 2025 - 04:53

Gubernur Bobby Tuai Apresiasi, LPKP Sumut Nilai Pembangunan Daerah Terpencil sebagai Bukti Kepemimpinan Pro-Rakyat

Selasa, 20 Mei 2025 - 04:52

Ribuan Calon Mahasiswa UNIKI mengikuti tes wawancara tahap pertama

Selasa, 20 Mei 2025 - 03:29

Kepala MAN 1 Langsa Gelorakan Semangat Kebangkitan Nasional ke-117

Selasa, 20 Mei 2025 - 00:06

Tempati 27 Hotel, Kasektor 4 Daker Makkah Jamin Kenyamanan Seluruh Jemaah Haji Indonesia

Selasa, 20 Mei 2025 - 00:02

Hindari Dam, PPIH Ingatkan Jemaah Haji Patuhi Ketentuan Ihram

Senin, 19 Mei 2025 - 14:54

Dana BOS SDN 106178 Didominasi Honor dan Perawatan, Nol Rupiah untuk Buku dan Pelatihan Guru

Senin, 19 Mei 2025 - 12:59

Polres Bireuen Akan Lakukan Rekayasa Lalu lintas Saat Rehabilitasi Jembatan Peudada, Ini Jadwalnya

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x