Serdang Bedagai Tribuneindonesia.com
Jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-5 Gerakan Angkatan Muda Melayu Indonesia (GAMI) Kabupaten Serdang Bedagai yang akan digelar pada Sabtu, 31 Mei 2025 mendatang di Aula Desa Besar II Terjun, Kecamatan Pantai Cermin, denyut kebangkitan budaya dan semangat pemuda Melayu mulai terasa menggelora.
Geliat persiapan tak hanya terlihat dari internal GAMI, tetapi juga dari antusiasme para pemuda, tokoh adat, dan pemerhati budaya yang menaruh harapan besar terhadap arah gerakan ini ke depan. Musda kali ini dianggap bukan sekadar agenda rutin, melainkan momen strategis yang menentukan masa depan peran pemuda Melayu dalam dinamika zaman modern.“Musda ke-5 ini adalah momentum emas untuk menegaskan kembali identitas dan perjuangan anak negeri. Kita ingin GAMI benar-benar menjadi rumah besar bagi pemuda Melayu untuk bergerak, bersatu, dan membangun,” ujar salah satu pengurus GAMI Serdang Bedagai.
Mengusung Semangat Tuah Anak Negeri
Dengan mengangkat semboyan “Julang Budaya Tinggi Beradat, Semangat Tuah Anak Negeri!”, Musda V GAMI Serdang Bedagai ingin menegaskan komitmen organisasi pada tiga hal utama: pelestarian budaya Melayu, pemberdayaan pemuda, serta keterlibatan aktif dalam pembangunan daerah.
Diperkirakan, Musda ini akan dihadiri oleh delegasi pemuda dari berbagai kecamatan, tokoh adat, akademisi, serta unsur pemerintahan. Beberapa nama pun mulai mencuat sebagai kandidat pengurus baru, menandakan geliat demokrasi dan dinamika internal organisasi yang semakin matang.
“Pemuda Melayu harus berada di garis depan. Lewat GAMI, kita tak hanya melestarikan budaya, tapi juga merancang masa depan. Musda ini adalah panggung lahirnya pemimpin-pemimpin visioner yang tetap berpijak pada akar adat,” ungkap seorang kader muda dari Kecamatan Perbaungan.
Simpul Konsolidasi, Titik Awal Perubahan
Selama ini, GAMI Serdang Bedagai dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial-kultural: pelatihan kepemudaan, pertunjukan seni budaya, kolaborasi organisasi, hingga aksi kemasyarakatan. GAMI menjadi penghubung antara warisan adat dan tantangan era modern.
Musda ke-5 ini bukan hanya ajang pergantian kepengurusan, tetapi juga momentum konsolidasi dan refleksi kolektif — tentang arah gerakan, tantangan masa kini, serta harapan generasi muda Melayu yang ingin tampil sebagai subjek perubahan, bukan sekadar penonton.
Dengan waktu yang semakin dekat, seluruh perhatian kini tertuju pada Desa Besar II Terjun. Akankah Musda V GAMI Serdang Bedagai menelurkan kepemimpinan baru yang mampu menjawab tantangan zaman dengan jiwa beradat dan semangat membangun?
Jawabannya akan ditentukan pada Sabtu, 31 Mei 2025
Ilham Tribuneindonesia.com