Batang Kuis | TribuneIndonesia.com — Aksi kejahatan jalanan kembali menjadi perhatian serius masyarakat di Kecamatan Batang Kuis. Dalam beberapa waktu terakhir, marak terjadi tindak pembegalan yang meresahkan warga, terutama di kawasan Jalan Balai Desa, Desa Sena, yang kini disebut-sebut sebagai salah satu titik paling rawan aksi begal.
Jalan yang menghubungkan tiga wilayah penting—Batang Kuis, Tembung, dan Medan—itu sebenarnya tampak tenang dan sejuk di siang hari. Namun, suasana berubah mencekam ketika malam tiba. Penerangan jalan yang minim serta kondisi lalu lintas yang sepi membuat kawasan ini menjadi sasaran empuk bagi para pelaku begal yang tak segan-segan melukai bahkan menghilangkan nyawa korban.
Salah seorang warga asal Tembung, Hendro, baru-baru ini menjadi korban pembegalan di kawasan tersebut. Peristiwa itu sempat viral di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan masyarakat. Kejadian tragis itu menjadi peringatan keras agar para pengguna jalan lebih berhati-hati ketika melintasi jalur tersebut, khususnya pada malam hari atau saat kondisi jalan sepi.
Warga sekitar mengaku sering melihat pengendara yang dihentikan oleh orang tak dikenal di kawasan itu. “Kalau malam sudah lewat jam sembilan, kami jarang berani lewat situ. Sudah sering kejadian, apalagi kalau sendirian,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Menanggapi keresahan tersebut, kapolsek Batang Kuis beserta jajarannya menegaskan telah meningkatkan patroli keamanan di sejumlah titik rawan, termasuk di sepanjang Jalan Balai Desa. Patroli dilakukan secara berkala, siang dan malam, guna mencegah aksi kriminalitas yang meresahkan masyarakat.
“Kami terus melakukan langkah antisipasi dan meningkatkan patroli di wilayah-wilayah rawan, termasuk di Jalan Balai Desa. Masyarakat juga kami imbau untuk segera melapor bila melihat aktivitas mencurigakan,” ujar Polsek AKP Salija.SH.
Polsek juga mengingatkan masyarakat untuk memanfaatkan nomor darurat 110 yang dapat dihubungi kapan saja jika terjadi tindak kejahatan atau situasi mencurigakan di sekitar mereka. Kolaborasi antara aparat kepolisian dan masyarakat dianggap menjadi kunci penting dalam menekan angka kriminalitas di wilayah Batang Kuis.
Pihak kepolisian mengimbau agar warga selalu waspada, tidak bepergian sendirian pada malam hari, serta menghindari penggunaan perhiasan atau barang berharga yang dapat memancing perhatian pelaku kejahatan. Selain itu, warga juga diminta memperkuat sistem keamanan lingkungan dengan mengaktifkan kembali ronda malam atau pos kamling.
Harapan masyarakat kini tertuju pada keseriusan aparat keamanan dalam menumpas aksi begal yang telah meresahkan. Mereka berharap patroli dan pengawasan dapat terus ditingkatkan agar Jalan Balai Desa kembali menjadi jalur yang aman dan nyaman bagi siapa pun yang melintas.
“Batang Kuis ini daerah yang ramai dan berkembang, seharusnya masyarakat merasa aman di jalan. Kami hanya berharap polisi bisa benar-benar menindak tegas para pelaku begal ini,” ujar warga lainnya dengan nada penuh harap.
Dengan meningkatnya kewaspadaan masyarakat dan kerja keras aparat keamanan, diharapkan wilayah Batang Kuis dapat kembali menjadi kawasan yang aman dan kondusif. Sebab, keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga kewajiban bersama seluruh elemen masyarakat.
Ilham Gondrong

















