Aceh Tamiang | TribuneIndonesia.com
Kondisi pelayanan dan kebersihan di Puskesmas Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, menuai sorotan dari pasien dan keluarga. Alih-alih merasa nyaman untuk pemulihan kesehatan, sejumlah pasien justru mengaku terganggu dengan fasilitas dan lingkungan puskesmas yang tidak terawat.
Dari pantauan di lapangan, ruang rawat inap terkesan kotor dan kurang terurus. Pendingin ruangan (AC) tidak berfungsi, bahkan kotoran kucing terlihat di beberapa sudut ruangan. Bau menyengat juga tercium dari area perkarangan yang dipenuhi sampah berserakan. Kondisi ini dikeluhkan oleh sejumlah keluarga pasien yang tengah mendampingi kerabat mereka di ruang rawat inap.
“Kami benar-benar kecewa dengan pelayanan kesehatan di sini. Pasien yang seharusnya mendapat kenyamanan justru terganggu dengan bau dan kondisi ruangan yang kotor,” ujar keluarga pasien berinisial T dari ruang Teratai dan J dari ruang Dahlia.
Keluhan serupa juga disampaikan keluarga pasien lain yang enggan disebutkan namanya. Mereka menyoroti minimnya perhatian pihak puskesmas terhadap kondisi ruangan serta ketersediaan obat.
“AC tidak berfungsi, ruangan bau, dan beberapa kebutuhan obat juga tidak terpenuhi. Kami harap kepala puskesmas, Ibu Risma, lebih tanggap dengan kondisi ini. Keluhan masyarakat jangan terus dibiarkan,” ungkapnya.
Menurut keluarga pasien berinisial S, masalah kebersihan dan pelayanan di Puskesmas Manyak Payed bukan kali ini saja terjadi. “Sejak 17 Mei 2024 hingga sekarang, kondisi seperti ini sering berulang. Saya yang sudah beberapa kali keluar-masuk puskesmas ini merasakan langsung ketidaknyamanan tersebut,” ucapnya.
Masyarakat Kecamatan Manyak Payed berharap perhatian serius dari pemerintah daerah. Mereka meminta Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, Mustaqin, serta Bupati Armia Fahmi melakukan kunjungan mendadak guna melihat langsung kondisi lapangan dan berdialog dengan pasien serta keluarga.
“Harapan kami sederhana, ada perubahan nyata dalam pelayanan kesehatan. Kami ingin puskesmas sebagai tempat berobat benar-benar layak dan memberikan kenyamanan, bukan sebaliknya,” pungkas salah seorang warga.
(redaksi)















