BIREUEN/Tribuneindonesia.com
Komitmen Pemerintah Gampong Abeuk Jaloh, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kembali diwujudkan dengan pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) bagi warga kurang mampu.
Keuchik Fathar Ismail secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan RLH untuk Nufazilah (75), seorang warga lanjut usia yang selama ini hidup dalam keterbatasan ekonomi. Kamis, 17 April 2025.
Peletakan batu pertama ini ditepung tawari oleh Tgk Syukri yang merupakan Peutuha Tuha Peut dan dihadiri Sekretaris Desa (Sekdes), Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), perangkat desa, serta masyarakat sekitar.
Dalam sambutannya, Keuchik Fathar menyampaikan bahwa pembangunan rumah layak huni tersebut merupakan bagian dari program prioritas Pemerintah Kabupaten Bireuen yang digagas Bupati H. Mukhlis, ST.
Dana sebesar Rp.70 juta yang digunakan untuk pembangunan tersebut bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2025.
“Rumah ini bukan hanya untuk berteduh, tapi semoga menjadi tempat ibadah dan ketenangan. Kami berharap Ibu Nufazilah dapat menempatinya dengan nyaman dan menjadikannya rumah yang penuh berkah Baiti Jannati,” ujar Keuchik Fathar.
Fathar menambahkan, pembangunan RLH ini merupakan hasil dari musyawarah dan nota kesepahaman (MoU) yang telah dilaksanakan sebelumnya bersama pihak-pihak terkait.
Langkah ini menjadi bagian dari transformasi program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi hunian yang aman dan sehat bagi masyarakat prasejahtera.
“Kami telah melalui tahapan administrasi dan teknis sesuai aturan, termasuk MoU dengan pihak terkait. InsyaAllah program seperti ini akan terus berlanjut untuk membantu warga lain yang membutuhkan,” pungkas Keuchik.
Tampak Nufazilah tak kuasa menahan haru dan rasa syukur atas bantuan yang diberikan. Ia mengucapkan terima kasih kepada Keuchik, Sekdes, dan seluruh perangkat desa yang telah memperhatikan kondisinya dan memberikan harapan baru untuk menjalani hari tua dengan rumah yang lebih layak.
“Terimakasih kepada Keuchik, Sekdes, tuhu 4 dan seluruh perangkat desa yang telah memberikan harapan baru untuk saya menjalani hari tua dengan rumah yang lebih layak,” tutur Nurfazilah.