Pidie|Tribuneindonesia.com
Sigli– Sebanyak 53 Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) se-Kabupaten Pidie mengikuti Rapat Koordinasi di awal semester yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kemenag Pidie Plt Drs. Saifuddin, dengan mengusung misi besar membumikan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), yang merupakan turunan dari Kurikulum Merdeka.
Dalam arahannya, Plt Drs.Saifuddin menekankan pentingnya membina karakter guru, pengelolaan dana BOS secara akuntabel, dan yang paling utama adalah penguatan nilai-nilai cinta dan kasih sayang dalam proses belajar mengajar.
“Guru adalah ujung tombak peradaban. Untuk itu, kita perlu mengedepankan akhlak mulia, sikap santun, serta pendekatan psikologis dan komunikatif terhadap peserta didik. Anak-anak harus dimuliakan, bukan ditekan atau dihardik,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa salah satu tantangan besar dunia pendidikan saat ini adalah fenomena dekadensi moral di kalangan pelajar. Karena itu, penting bagi para guru untuk menanamkan rasa cinta, kasih sayang, dan penghargaan terhadap peserta didik agar tercipta generasi yang berakhlak dan berkarakter mulia.
Guru juga didorong untuk lebih kreatif dalam metode pengajaran, meninggalkan pola lama yang menekankan pada hukuman, dan beralih pada pendekatan yang lebih humanis, menyenangkan, dan membangun karakter.
“Kurikulum Berbasis Cinta ini bukan hanya soal materi pelajaran, tetapi bagaimana menjadikan sekolah sebagai rumah kedua yang penuh kehangatan dan nilai,” tambahnya.
Rapat koordinasi ini juga menjadi cerminan dari kepemimpinan Bapak Drs.Saifuddin yang dikenal tegas, disiplin, dan konsisten dalam membina serta mengarahkan madrasah di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Pidie. Di bawah bimbingan beliau, berbagai program pembinaan pendidikan semakin terarah, berkarakter, dan berlandaskan nilai-nilai spiritual dan moral.
Komitmen dan integritas beliau telah menjadi teladan bagi jajaran madrasah, menjadikan Kemenag Pidie sebagai institusi yang tidak hanya aktif dalam urusan administratif, tetapi juga kuat dalam visi pendidikan berlandaskan cinta, akhlak, dan kebangsaan.
Sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas dan konsistensi program Pembelajaran dan Bimbingan Madrasah (PBM), para kepala MIN juga menyampaikan aspirasi agar pengawasan dari Kemenag Pidie dapat lebih aktif dan merata. Mereka mengusulkan agar jumlah pengawas ditambah dan intensitas kunjungan ke sekolah-sekolah diperkuat guna memastikan implementasi program berjalan maksimal.
Rapat koordinasi ini menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat sinergi antara Kemenag Pidie dan seluruh Madrasah Ibtidaiyah Negeri di daerah Pidie, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga lembut dalam akhlak dan perilaku.
Kementerian Agama Kabupaten Pidie terus berkomitmen menjadikan lembaga pendidikan di bawah naungannya sebagai pionir dalam membangun generasi yang unggul dalam ilmu dan luhur dalam budi pekerti.