Jawaban Pj Kepala Desa Mendilam Soal Proyek Jembatan Dinilai Aneh, Picu Kecurigaan Publik

- Editor

Kamis, 29 Mei 2025 - 07:24

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Subulussalam | TribuneIndonesia.com

Proyek pembangunan jembatan yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Kampong Mendilam, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, terus menuai sorotan. Selain dugaan mark up dan ketidaktransparan anggaran, pernyataan Bahagia, selaku Penjabat (Pj) Kepala Desa Mendilam, justru memicu tanda tanya baru.

Saat dikonfirmasi oleh awak media terkait panjang jembatan dan anggaran sebesar Rp18 juta, Bahagia memberikan jawaban yang dinilai tidak menjawab substansi pertanyaan.

> “18 panjang 10, kenapa rupanya?” ucapnya singkat, yang kemudian memicu reaksi dari berbagai pihak.

Respons Membingungkan, Dinilai Tak Transparan

Jawaban tersebut dianggap tidak menjelaskan secara rinci dan memperlihatkan adanya minimnya penguasaan informasi teknis terhadap proyek pembangunan yang sedang berjalan. Beberapa kemungkinan pun muncul, antara lain:

Pj Kepala Desa tidak memahami pertanyaan yang diajukan wartawan;

Tidak menguasai data teknis proyek;

Atau bahkan, berusaha menghindari pertanyaan kritis yang menyentuh dugaan penyimpangan anggaran.

Kondisi ini menambah daftar kejanggalan dalam proyek jembatan yang sebelumnya sudah disorot akibat tidak adanya papan informasi proyek, ketidakterlibatan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), serta dugaan bahwa jembatan baru dibangun di atas jembatan lama.

Baca Juga:  Sejarah Baru! 600 Pesilat Tapak Suci Warnai Gayo Highland Championship Perdana di Aceh

Desakan Audit dan Investigasi

Masyarakat Kampong Mendilam menyampaikan kekhawatiran atas ketidakterbukaan informasi dari aparatur desa. Mereka meminta agar Inspektorat, Kejaksaan Negeri (Kejari) Subulussalam, dan Polres Subulussalam segera melakukan audit serta penyelidikan terhadap penggunaan Dana Desa tersebut.

> “Ini uang negara, bukan uang pribadi. Kalau tidak ada yang ditutupi, seharusnya kepala desa bisa menjelaskan dengan jelas dan terbuka,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Upaya Konfirmasi Konsultan Masih Buntu

Dalam pernyataannya, Bahagia menyebut bahwa pelaksanaan pembangunan dilakukan berdasarkan gambar dan RAB yang disusun oleh Wahyu, selaku konsultan proyek. Namun, hingga berita ini ditayangkan, Wahyu belum berhasil dikonfirmasi, baik secara langsung maupun melalui perangkat desa.

Kondisi ini menegaskan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana publik, terutama Dana Desa, yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat di akar rumput.

Redaksi | Tim Media Investigasi

Berita Terkait

*Kapolres Aceh Timur Hadiri Pelepasan dan Pemberangkatan Kafilah MTQ XXXVII
Viral! Otak Pengeroyokan dan Penganiayaan Jukir Menggunakan Sajam di Depok Diduga EVP PLN, “Terapkan UU Darurat
Bank Aceh Syariah Salurkan Zakat untuk 1.216 Mustahik Miskin Produktif di Aceh Tenggara
Aroma Penyimpangan di Proyek Rp781 Juta SDN Sukawaris 2 — Kepala Sekolah Bungkam, Baja Bekas Hilang Entah ke Mana!
ASN Rangkap Jabatan Bikin Heboh Cikeusik, Surat Mundur Tak Diterima, Wartawan Siap Turun!
Kasus ASN Jadi Ketua BUMDes Parungkokosan, Korwil Pendidikan Enggan Banyak Bicara — Aktivis Bara Api: Jangan Tutupi Fakta!
Arief Martha Rahadyan Dukung Penuh Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub sebagai Proyek Strategis Nasional
Arief Martha Rahadyan: Penetapan 44 Kawasan Industri Bukti Keseriusan Pemerintah Bangun Ekonomi Merata
Berita ini 157 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:54

Sinergi Damai di Kota Pelabuhan, Bitung Siapkan Perayaan Lintas Agama Desember 2025

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:18

Siantar Darurat Narkoba: Ratusan Pengedar Ditangkap Tapi Siapa Dalang di Baliknya ?

Kamis, 30 Oktober 2025 - 09:33

Desain Siap Bangun Pemko Medan: Terobosan Inovatif atau Sekedar Prototipe di Sistem ?

Kamis, 30 Oktober 2025 - 06:06

​Perkuat Citra “Polisi Humanis”, Polres Bitung Sumbang Darah di Momen Hari Jadi Humas Polri

Kamis, 30 Oktober 2025 - 01:22

Gratis di Atas KTP tapi Mahal di Lapangan: Menelisik Ketimpangan Pelayanan Kesehatan Warga Sumut

Rabu, 29 Oktober 2025 - 23:12

Sinergi Diskominfo dan PWI Siantar Jadikan UKW Barometer Kompetensi Wartawan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 21:45

Gang Sempit, Akses Terbatas & Satu Nyawa Melayang: Potret Resiko Permukiman Padat di Gang Sempit

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:02

Mimpi di Tengah Ketimpangan: Asa Atlet Putri Sumut untuk Sepak Bola Lebih Adil

Berita Terbaru

Pemerintahan dan Berita Daerah

Potensial Jadi Kabupaten Terdepan, Pembangunan Tahun 2026 Dilakukan Lebih Awal

Kamis, 30 Okt 2025 - 14:07

Pemerintahan dan Berita Daerah

Lestarikan Kebudayaan, Pemkab Deli Serdang Adakan Pagelaran Budaya & Lomba Tari

Kamis, 30 Okt 2025 - 14:02

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x