GOWI–AWDI Geram! Gedung Posyandu Cimanis Mangkrak, Pemerintah Desa Dinilai Gagal Jalankan Amanah Rakyat

- Editor

Jumat, 10 Oktober 2025 - 12:27

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PANDEGLANG|TribuneIndonesia.com 

Miris dan memalukan! Di tengah gencarnya program pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak, justru Gedung Posyandu Desa Cimanis, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, kini mangkrak dan terbengkalai selama lebih dari enam bulan.
Bangunan yang seharusnya menjadi pusat kegiatan masyarakat ini kini berubah menjadi bangunan kumuh, tak terurus, dan penuh rumput liar.

Hasil pantauan awak media di lapangan pada Jumat (10/10/2025) menunjukkan pemandangan yang mengenaskan. Keramik di dalam gedung banyak yang pecah, cat dinding mulai pudar, bahkan rumput liar tumbuh subur di atas lantai dan halaman.
Gedung yang seharusnya menjadi tempat pelayanan kesehatan ibu dan balita kini tampak seperti bangunan mati tanpa kehidupan.

“Sudah lama, sekitar enam bulan lebih nggak dipakai. Bangunan posyandu itu juga katanya berdiri di tanah milik warga, bukan tanah desa,” ujar Ade, warga Kampung Banjarsari RT 002.
“Sayang banget, bangunan bagus malah dibiarkan kosong. Rumput aja udah jadi penghuni tetap di situ,” tambahnya dengan nada kecewa.

Kondisi ini menimbulkan banyak pertanyaan serius:
🔹 Mengapa fasilitas kesehatan masyarakat bisa dibiarkan terbengkalai selama ini?
🔹 Apakah ada kelalaian dari pihak desa dalam pengelolaan dan perawatan aset publik?
🔹 Dan bagaimana status lahan tempat berdirinya gedung tersebut jika benar bukan milik desa?

Sayangnya, hingga berita ini ditayangkan, Kepala Desa Cimanis, Prapto, belum memberikan keterangan resmi meski telah dihubungi untuk dimintai klarifikasi terkait mangkraknya gedung posyandu tersebut.

Baca Juga:  Jaksa Periksa Supardi Dalam Proses Penyelidikan Dugaan Korupsi Pengadaan Smarboard Disdik Langkat

Situasi ini memicu sorotan tajam dari berbagai pihak, termasuk Gabungan Organisasi Wartawan Indonesia (GOWI) yang di dalamnya tergabung Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) dan Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) DPC Kabupaten Pandeglang.
Mereka menilai, pembiaran gedung posyandu tidak terpakai selama berbulan-bulan merupakan bentuk nyata kelalaian dan lemahnya tanggung jawab pemerintah desa terhadap pelayanan dasar masyarakat.

“Posyandu itu simbol pelayanan kesehatan dasar. Kalau sudah enam bulan mangkrak, itu bukan sekadar kelalaian, tapi pengkhianatan terhadap amanat rakyat. Pemerintah desa dan pihak kecamatan harus malu!” tegas perwakilan GOWI–AWDI Pandeglang.

Lebih lanjut, GOWI–AWDI mendesak Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dan Inspektorat Daerah untuk turun tangan melakukan audit lapangan, guna memastikan kejelasan aset dan penggunaan anggaran yang telah dikeluarkan untuk pembangunan posyandu tersebut.

“Jangan biarkan uang rakyat terbuang percuma. Kalau fasilitas publik dibiarkan rusak tanpa fungsi, maka jelas ada yang tidak beres dalam sistem pengawasan di tingkat desa dan kecamatan,” tambahnya.

Publik pun berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan nyata. Sebab, di tengah upaya pemerintah meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, mangkraknya gedung posyandu seperti di Cimanis ini menjadi potret buram wajah pelayanan publik di Kabupaten Pandeglang.”(Tim/red)

Berita Terkait

Dari Kebun ke Penjara: Petani Bukit Tusam Di Ringkus Sat Intelkam Polres Agara Memiliki Sabu Seberat 92,65 Gram
Tiga 3 Kali CSR PT Irigasi Untuk Dampak Soal Lingkungan Hidup Masyarakat Gampong Digelapkan Sama Oknum Perangkat
Lima Rumah Terbakar di Desa Batu Hamparan, BPBD Aceh Tenggara Gerak Cepat Padamkan Api
Ada Apa dengan Disdikpora Pandeglang? Sekdis, Kabid, dan Kasi Bungkam Saat Disorot Soal Dugaan Proyek Asal Jadi di SDN Sukawaris 2
Desa Sukamulya Memanas! Kepala Desa Diduga Alergi Pers, GOWI Desak Audit Wi-Fi dan Katapang Ratusan Juta Rupiah
Kembangkan Desa Pinge lewat Story Telling Prodi S3 Bisnis Pariwisata PNB Gelar ICS
Jalan Menuju SD Negeri Batu Dua Ratus Aceh Tenggara Sangat Memprihatinkan
Skandal Aset Desa Cikuya: Dua Randis Raib, Sekdes Menghilang, Publik Minta Audit Total
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 14:34

Kapolres Pidie Jaya Tinjau Lima Venue MTQ Aceh XXXVII Tahun 2025

Minggu, 2 November 2025 - 15:36

Personil Kodim 0212/TS Kembali Lakukan Sosialisasi Dan Penertiban Aktifitas Peti Di Madina

Minggu, 2 November 2025 - 12:32

Kapolda Aceh Hadiri Pembukaan MTQ ke-XXXVII di Pidie Jaya

Minggu, 2 November 2025 - 10:20

Demi Kamtibmas yang Kondusif, Polresta Deli Serdang Gencarkan Patroli Presisi

Minggu, 2 November 2025 - 07:50

Kapolda Aceh Hadiri Pembukaan MTQ ke-XXXVII di Pidie Jaya

Sabtu, 1 November 2025 - 23:58

Polres Pidie Jaya dan Unit Jibom Gegana Sterilkan Area Pembukaan MTQ Aceh XXXVII

Sabtu, 1 November 2025 - 13:12

Polres Sergai Gempur Galian C Ilegal, Satgas Khusus Razia Sungai Ular di Tengah Malam

Sabtu, 1 November 2025 - 12:01

Dirkrimsus Polda Banten Gelar Rakor Optimalisasi Peran PPNS, Dan Penyidik Polri Dalam Penegakan Hukum Yang Presisi

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x