GMNI Sebut Serah Terima Aset RS Regional Tolak Ukur Pimpinan Daerah Cerdas Atau Bodoh.

- Editor

Minggu, 21 September 2025 - 11:53

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Takengon – Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Aceh Tengah, Saparuda IB, menyoroti serah terima Rumah Sakit Regional Takengon dari Pemerintah Aceh kepada Pemkab Aceh Tengah yang telah dilakukan pada 9 September 2025.

Saparuda menyebut kinerja Pemkab Aceh Tengah di bawah kepemimpinan bupati kini dipertaruhkan, apakah bangunan Rumah Sakit Regional (RSR) itu akan bermanfaat, atau sebaliknya.

“Dalam perjanjian hibah tersebut dicantumkan klausul bahwa Pemerintah Aceh “membantu” pelaksanaan proses yang diperlukan oleh Pemkab Aceh Tengah dan membantu sampai dengan terbitnya Sertifikat Laik Fungsi (SLF),” kata Saparuda IB, Minggu, (21/9/2025).

Saparuda menyebut SLF merupakan bukti bahwa bangunan rumah sakit memenuhi standar teknis dan fungsional pemerintah. SLF tidak hanya berfungsi sebagai dokumen legal, kata dia, tetapi juga memastikan bahwa bangunan tersebut aman untuk digunakan, terutama untuk pasien, tenaga medis, dan pengunjung.

“Untuk mendapatkan SLF masih banyak hal yang harus “dikerjakan” dan masih jauh “perjalanannya”. Faktanya ketika Rumah Sakit Regional Aceh Tengah masih berada di tangan Pemerintah Aceh selama 15 tahun, RSR tersebut tidak selesai. Padahal, Pemerintah Aceh mempunyai anggaran yang jauh lebih besar dari pemerintah kabupaten,” ujar Saparuda.

Selain itu, Saparuda juga mengkhawatirkan kondisi bangunan RSR Takengon yang dinilai masih banyak perlu perbaikan. “Mengingat kondisi bangunan yang tidak baik-baik saja, banyak kerusakan pada bangunan tersebut,” ucapnya.

“Bangunan rusak kok diterima. Artinya, sekali lagi, masih banyak persoalan yang nantinya akan menjadi beban Kabupaten Aceh Tengah untuk mengoperasionalkan Rumah Sakit Regional tersebut yang seharusnya beban tersebut ada di Pemerintah Aceh sesuai dengan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Penetapan dan Pelaksanaan Rumah Sakit Rujukan Regional di Aceh,” tutur Saparuda.

Contohnya, kata Saparuda, berapa besar biaya yang akan dikeluarkan oleh Pemkab Aceh Tengah untuk merehabilitasi bangunan rumah sakit yang mengalami kerusakan pascahibah. “Berapa besar biaya untuk membangun IPAL yang berkualitas, berapa besar biaya pengadaan peralatan kesehatan, berapa besar biaya pengadaan peralatan penunjang rumah sakit, berapa jumlah dokter umum dan spesialis yang harus disediakan sebagai rumah sakit rujukan regional?”

Baca Juga:  Kepala Desa Lhee Meunasah Pimpin Musrenbangdes 2026, Tegaskan Komitmen untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Warga

“Sementara melihat kondisi keuangan daerah saat ini untuk membayar tunjangan kinerja ASN saja paling bisa hanya selama 6 bulan, itupun SK Bupati Aceh Tengah tersebut sampai dengan saat ini belum ‘nampak hilalnya’,” tegas Saparuda.

Saparuda menyebut Bupati Aceh Tengah sebelumnya telah sesumbar bahwa selain sebagai fasilitas kesehatan, keberadaan RSR Takengon juga diharapkan berdampak pada penguatan sektor lain, termasuk pariwisata dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Menurut Saparuda, ini akan menjadi tolak ukur kinerja Bupati Aceh Tengah. Jika bupati cerdas maka bangunan itu akan menghasilkan manfaat yang besar bagi Aceh Tengah. Namun, kata dia, jika nanti sebaliknya maka bisa dikatakan kalau bupati itu “tidak cerdas” alias “bodoh”.

Saparuda juga menawarkan solusi kepada bupati dan jajarannya. Mulai dari mengajukan anggaran dari pemerintah pusat hingga mencari investor swasta atau membentuk kerja sama Public-Private Partnership (PPP) untuk menyelesaikan pembangunan. “Dan juga memanfaatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari perusahaan yang beroperasi di wilayah sekitar hingga menyelesaikan pembangunan secara bertahap, dimulai dari bagian yang paling krusial,” ujarnya.

“Jika ternyata pembangunan RS tidak lagi relevan atau layak dilanjutkan, maka Pemda harus mempertimbangkan untuk mengalihfungsikan lahan dan bangunan tersebut untuk keperluan lain yang lebih mendesak, seperti pembangunan LP atau fasilitas publik lainnya,” tambah Saparuda.

Di akhir wawancara Saparuda menegaskan dalam hal ini kecerdasan Bupati Aceh Tengah dipertaruhkan. “Yang selama ini dia sering pamer di media dengan gaya video call menteri. Kita tunggu hasil kerjanya, apakah RS Regional benar-benar beroperasional atau hanya sekadar “gimmick“,” pungkasnya.[]

Berita Terkait

Kembangkan Desa Pinge lewat Story Telling Prodi S3 Bisnis Pariwisata PNB Gelar ICS
Jalan Menuju SD Negeri Batu Dua Ratus Aceh Tenggara Sangat Memprihatinkan
Skandal Aset Desa Cikuya: Dua Randis Raib, Sekdes Menghilang, Publik Minta Audit Total
Dirkrimsus Polda Banten Gelar Rakor Optimalisasi Peran PPNS, Dan Penyidik Polri Dalam Penegakan Hukum Yang Presisi
352 Atlet Ikuti Porcam Patumbak ke-1
4 Pelaksana Pekerjaan Pelayanan Kesehatan TA.2024 masih ada yang belum menyelesaikan Temuan BPK-RI Perwakilan Aceh.
Pelantikan Dewan Hakim MTQ Provinsi Aceh ke-37 Resmi Digelar di Kabupaten Pidie Jaya
Putri Wartawati 1Kabar.com Bireuen Tembus Olimpiade Nasional O2SN
Berita ini 98 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 07:38

Jangan Lantik Pejabat Karena Hubungan Keluarga dan Balas Jasa Politik

Sabtu, 1 November 2025 - 12:31

HRD : Bupati Jangan Terlena Dengan Agenda Seremonial

Sabtu, 1 November 2025 - 08:43

Siap Back-up Dalmas Inti, Polres Bitung Pimpin Latihan Kesiapsiagaan Jajaran Manado dan Minut

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:58

Air Mata Kapolda di Ruang ICU: Doa Tulus untuk Elida, Korban Kecelakaan yang Dihantam Mobil Polisi

Jumat, 31 Oktober 2025 - 12:37

Pentas PAI Jenjang SD Kabupaten Bireuen Tahun 2025, K3S Peusangan Raih Juara Umum

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:52

Sinergi Polri-Dunia Pendidikan Cetak SDM Unggul Diapresiasi Mendiktisaintek

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:06

Tindak Lanjut Arahan Mabes Polri, Polres Bitung Mantapkan Pola Gerak Hadapi Ancaman Banjir dan Longsor

Jumat, 31 Oktober 2025 - 03:16

TKN Gelar “Jumat Berkah”, Tebar Nasi Kotak dan Semangat Kepedulian Sosial

Berita Terbaru

TNI dan Polri

Kapolda Aceh Hadiri Pembukaan MTQ ke-XXXVII di Pidie Jaya

Minggu, 2 Nov 2025 - 07:50

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x