Manyak Payed, Aceh Tamiang | TribuneIndonesia.com
Suasana Desa Snb Baro memanas setelah sejumlah warga melayangkan protes keras terkait dugaan ketidakterbukaan perangkat desa dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa. Warga menilai Datok Penghulu (Dn) dan aparat desa tidak transparan serta diduga melakukan penyalahgunaan kewenangan dalam menentukan penerima manfaat.
Sejumlah warga mengaku kecewa karena bantuan yang selama ini mereka terima, kini tiba-tiba dihentikan tanpa penjelasan jelas. Salah seorang warga mengungkapkan kebingungannya terkait pemberhentian BLT kepada dirinya.
“Biasanya saya menerima BLT, tapi kali ini tidak. Saat saya tanya ke perangkat desa, mereka hanya bilang ada pengurangan. Tapi tidak pernah ada musyawarah atau pemberitahuan resmi. Kami bingung dan kecewa,” ujar salah seorang warga dengan nada kesal.
Tidak hanya itu, warga juga mengaku mendengar kabar bahwa daftar penerima BLT mengalami perubahan sepihak. Menurut mereka, jika memang ada pengurangan atau perubahan kriteria penerima, seharusnya dilakukan musyawarah desa serta sosialisasi terbuka, bukan hanya informasi dari mulut ke mulut.
Lebih jauh, muncul dugaan bahwa penyaluran BLT di Desa Snb Baro tidak tepat sasaran. Beberapa warga menuding penerima bantuan justru banyak berasal dari keluarga Datok dan perangkat desa.
“Aneh sekali, ada warga yang baru menikah malah dapat BLT. Sementara warga yang lebih membutuhkan justru tidak lagi menerima. Jangan-jangan karena ada hubungan kedekatan dengan aparat desa,” ujar warga lainnya yang ikut menyampaikan keluhan serupa.
Warga mendesak pihak Kecamatan Manyak Payed untuk turun tangan melakukan verifikasi ulang data penerima BLT agar bantuan benar-benar tepat sasaran. Mereka berharap adanya intervensi pemerintah kecamatan demi memastikan proses pembagian bantuan berjalan adil, transparan, dan sesuai ketentuan.
“Kami hanya ingin keadilan. Berikan BLT sesuai kondisi ekonomi warga, bukan berdasarkan kedekatan dengan perangkat desa,” tegas salah seorang warga.
Hingga berita ini diturunkan, Datok Penghulu Snb Baro (Dn) belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi melalui telepon dan pesan WhatsApp.

















