Bitung, Sulut|Tribuneindonesia.com
Semangat Pancasila kembali digelorakan dalam Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025 yang digelar Polres Bitung, Rabu (1/10/25) pagi.
Lapangan Upacara Polres Bitung menjadi saksi khidmatnya rangkaian acara yang menyatukan seluruh komponen dalam naungan institusi tersebut.
Sementara itu, memimpin jalannya upacara, Wakil Kepala Polres (Waka Polres) Bitung, Kompol Daniel J.H Korompis, S.E., bertindak selaku Inspektur Upacara.
Kehadirannya di podium upacara menandai dimulainya acara yang penuh makna bagi segenap personel.
Tampak hadir secara kompak, seluruh satuan fungsi turut serta memenuhi lapangan. Mulai dari Perwira, Bintara, hingga Tamtama, termasuk perwakilan dari Satlantas, Satreskrim, Satnarkoba, Satintelkam, serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Polres Bitung.
Selain itu, suasana tertib dan penuh khidmat langsung tercipta seiring laporan perwira upacara yang disampaikan kepada Inspektur Upacara.
Diketahui, inti dari peringatan ini diwujudkan melalui serangkaian momen sakral. Kompol Daniel J.H Korompis memimpin langsung prosesi mengheningkan cipta, meneguhkan refleksi atas pengorbanan para pahlawan.
Bunyi teks Pancasila kemudian menggema, diikuti pembacaan naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang menjadi pondasi konstitusional bangsa.
Tak hanya itu, Ikrar kesetiaan terhadap dasar negara pun dibacakan, menguatkan komitmen untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila.
Rangkaian acara inti kemudian ditutup dengan pembacaan doa, yang memohon keberkahan dan kekuatan bagi bangsa Indonesia.
Mengusung tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”, peringatan ini bukan sekadar formalitas.
Kapolres Bitung AKBP Albert Zai, S.I.K., M.H., melalui pesannya, menekankan bahwa momentum ini harus menjadi pengingat untuk memperkokoh semangat kebangsaan dan merekatkan persatuan.
Lebih lanjut, Kapolres menegaskan pentingnya integritas dan nasionalisme yang tinggi dalam setiap pengabdian.
Penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menjalankan tugas sebagai aparat negara, disebutnya sebagai kunci utama.
Upacara pun berakhir dengan tertib. Setelah memberikan laporan akhir, Komandan Upacara memimpin pasukan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Inspektur Upacara.
Seluruh personel kemudian membubarkan diri, meninggalkan lapangan dengan semangat baru untuk mengamalkan Pancasila. (Kiti)















