Bali|Tribuneindonesia.com
Tokoh muda nasional Arief Martha Rahadyan terus mendorong terwujudnya proyek strategis swasta North Bali International Airport (NBIA) atau Bandara Internasional Bali Utara, yang dirancang sebagai bandara modern berstandar internasional dan menjadi ikon baru kebanggaan Indonesia di sektor transportasi udara.
NBIA dirancang memiliki keunggulan terintegrasi, tidak hanya sebagai pusat layanan penerbangan penumpang, tetapi juga sebagai hub kargo logistik internasional yang mendukung rantai pasok nasional dan regional antara Indonesia tengah dan timur,selain itu, kawasan NBIA juga direncanakan dilengkapi dengan fasilitas perhotelan bintang lima, serta hanggar perawatan dan perbaikan pesawat (Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO) berstandar internasional.
Menurutnya,tahapan proyek sedang dalam persiapan ,termasuk pemenuhan aspek perencanaan teknis, kelayakan ekonomi, serta kepatuhan terhadap regulasi pemerintah pusat dan daerah.
Proyek NBIA ini didorong sebagai inisiatif swasta yang tetap mengedepankan kepatuhan penuh terhadap prosedur dan regulasi yang berlaku,tujuannya bukan hanya membangun bandara, tetapi menghadirkan infrastruktur berkualitas dunia yang memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” ujar Arief Martha Rahadyan.
Arief Martha Rahadyan dikenal memiliki rekam jejak dan keterlibatan aktif dalam mendorong berbagai proyek berskala besar, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA), serta inisiatif Proyek Strategis Nasional (PSN) di Bali. Perannya selama ini dinilai konsisten dalam menjembatani kepentingan investor, pemerintah, dan masyarakat lokal, dengan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan dan kepatuhan regulasi.
Kontribusi Arief di Bali tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan ekosistem investasi yang sehat, penciptaan lapangan kerja, serta percepatan pembangunan kawasan di luar pusat-pusat ekonomi tradisional. Pendekatan kolaboratif yang dijalankannya menjadi modal penting dalam memastikan proyek-proyek besar dapat berjalan selaras dengan kepentingan daerah.
NBIA diproyeksikan konstruksi pada awal tahun 2026, setelah seluruh proses perizinan, kajian lingkungan, dan persetujuan dari otoritas terkait terpenuhi sesuai ketentuan hukum yang berlaku, dan diharapkan mampu menjadi penyeimbang beban operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sekaligus membuka pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui sektor pariwisata, logistik, dan jasa pendukung lainnya di kawasan Bali Utara dan sekitarnya.
NBIA ini diposisikan sebagai simbol kemajuan dan profesionalisme pembangunan infrastruktur Indonesia dalam peningkatan sektor aviasi dan pariwisata global, dengan tetap memperhatikan prinsip keberlanjutan, tata kelola yang baik, serta pelibatan masyarakat lokal.Semua langkah akan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan sejalan dengan visi pembangunan nasional,” tutup Arief.

















