BANDA ACEH/Tribuneindonesia.com Jamaah pengajian warga Malaysia ikut membantu korban bencana alam banjir dan longsor di Aceh, selama dua hari, Sabtu-Minggu, 27-28 Desember 2025.
Bantuan berupa sembako (beras, telur, minyak goreng dan lain sebagainya), kemudian pakaian, kain sarung, sajadah, dan sejumlah peralatan shalat serta berbagai bantuan lainnya. Bantuan itu disalurkan langsung oleh Waled Aiyub bin Ahmad, beliau sebagai ustad pengajian yang sudah menetap di Malaysia asal Aceh. Ikut juga dibantu oleh Tgk Khanzul Kiran serta tim relawan asal Malaysia dan Aceh.
Selain itu juga ikut membantu pembangunan sumur bor dan perbaikan meunasah yang rusak di terjang banjir.
Waled Aiyub kepada wartawan mengatakan, berbagai bantuan yang telah kami salurkan untuk korban bencana Aceh, merupakan sumbangan dari para jamaah pengajian di Malaysia. Baik jamaah asli warga Melayu (Malaysia), maupun warga Aceh yang menetap di Negeri Jiran tersebut.
“Alhamdulillah selama dua hari ini kami keliling Aceh mengantar bantuan ke posko-posko pengungsi maupun rumah penduduk yang menimpa musibah, kami sangat bersedih dan ikut berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Aceh, mereka telah kehilangan jiwa dan harta benda,”sebut Waled.
Dikatakan Waled Aiyub yang juga alumni Dayah Mudi Mesjid Raya Samalanga Bireuen ini, duka Aceh merupakan duka kita juga. Dengan sedikit bantuan dari jamaah pengajian asal Malaysia, harapannya sedikit dapat membantu warga Aceh yang menimoa bencana.
“Aceh dan Malaysia bersaudara, sejak zaman dahulu Aceh memiliki sejarah panjang dengan Malaysia, karena itu kita patut membantu sesama,” ujar Waled yang saat ini sedang menyelesaikan pendidikan S3 (doktor) di Universitas Kebangsaan Malaysia.
Waled juga meminta kepada seluruh masyarakat Aceh yang baru saja menimpa musibah, untuk selalu sabar dan tabah dengan cobaan Allah. Karena dibalik musibah ada hikmahnya. (*)















