Deli Serdang I TribuneIndonesiacom-Jalan Industri di Dusun II, Desa Tanjung Morawa B, Kecamatan Tanjung Morawa, yang tiga bulan lalu dipenuhi sampah dan kumuh, kini menjelma menjadi kawasan bersih dan tertata. Perubahan ini membuat Bupati Deli Serdang, Asri Ludin Tambunan, menjadikannya model gerakan kebersihan di Kabupaten Deli Serdang.
“Sekitar tiga bulan lalu, saya datang ke sini. Jalan Industri itu bukan jalan, tapi tempat buang sampah. Hari ini saya lihat sudah jauh berubah, luar biasa,” kata Asri saat peringatan World Clean Up Day 2025, Selasa, 30 September 2025. Acara itu digelar serentak di 22 kecamatan, dengan 21 kecamatan lainnya mengikuti secara virtual.
Asri berharap Dusun II bisa menjadi teladan dalam pencanangan Indonesia Bersih 2029. Ia juga meminta setiap desa di Deli Serdang memiliki minimal satu jalan atau dusun bersih.
“Dusun II yang saya lihat tadi sudah tertata sangat baik. Drainase di kanan kiri sudah ada, bersih, gotong royong masyarakatnya juga kuat. Di setiap rumah ada tempat sampah meski sederhana, dari keranjang bambu. Ini penting untuk menjadi contoh bagi dusun dan desa lainnya,” ujar Asri.
Selain mengapresiasi warga, Asri juga menerima dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan. Bank Mega Syariah menyerahkan 10 unit bak amrol, PT Inti Bumi Alumindo memberikan satu unit becak motor sampah, dan Citraland Ciputra menyalurkan program bedah rumah tidak layak huni.
“Tahun ini memang kita fokuskan CSR perusahaan untuk mendukung pengelolaan sampah. Alhamdulillah, pencanangan ini disambut baik dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Asri.
Camat Tanjung Morawa, Gontar Syahputra Panjaitan, menambahkan bahwa seluruh tempat pembuangan sampah liar di wilayahnya sudah ditutup. Termasuk TPS liar di Desa Tanjung Morawa B yang kini bersih berkat kerja sama masyarakat dan petugas kebersihan.
“Alhamdulillah, hari ini merupakan penutupan terakhir TPS liar. Sampah yang menumpuk sudah kami bersihkan bersama masyarakat dan petugas,” ujar Gontar.
Sebagai tindak lanjut, desa tersebut menerapkan program Wajib Retribusi Sampah (WRS). Sebanyak 400 rumah tangga telah mendaftar dengan iuran Rp10 ribu per bulan untuk pengangkutan sampah dua kali seminggu. Program ini akan diperluas ke desa-desa lain secara bertahap.
“Tiga unit truk sampah sudah diturunkan. Petugas kebersihan juga rutin membersihkan trotoar jalan setiap hari sejak dua bulan terakhir. Langkah ini diharapkan semakin mengurangi sampah liar di jalan,” ucap Gontar.
Ilham Gondrong
















