Tambang Ilegal di Aceh: Antara Retorika dan Jalan Hukum yang Tertutup

- Editor

Senin, 29 September 2025 - 06:11

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Suara Rakyat Aceh

TribuneIndonesia.com

Aceh, tanah perjuangan yang sejak lama berdiri atas darah dan keringat rakyatnya, kini kembali diuji. Kali ini ujian itu datang dari dalam, bukan hanya berupa ancaman kerusakan lingkungan, tetapi juga penghianatan terhadap nilai keadilan dan kedaulatan rakyat.

Baru-baru ini, Gubernur Aceh dan DPRA memberikan pernyataan terkait keberadaan tambang ilegal di Aceh. Namun, seperti déjà vu dalam sejarah politik Aceh, pernyataan itu berhenti pada retorika politik tanpa langkah hukum yang nyata.

1. Pernyataan Tanpa Tindakan

Kata-kata akan tetap menjadi angin jika tidak dibarengi tindakan. Pernyataan Gubernur dan DPRA mengenai tambang ilegal, meski penting, akan menjadi sia-sia bila tidak diikuti langkah nyata penegakan hukum. Rakyat Aceh berhak bertanya: di manakah janji keadilan itu?

2. Jalan Hukum yang Tertutup

Sungguh tragis, jalur hukum bagi masalah ini tampak tertutup rapat. Faktor-faktor seperti lemahnya sistem hukum daerah, intervensi politik, dan kepentingan ekonomi pihak besar telah menjadikan tambang ilegal seperti tumor yang tumbuh di tubuh Aceh.

3. Dugaan Keterlibatan Cukong Jakarta

Investigasi dan fakta lapangan menunjukkan adanya indikasi bahwa bisnis tambang ilegal ini bukanlah usaha kecil yang berdiri sendiri. Ada jaringan besar yang memiliki hubungan kuat ke pusat kekuasaan di Jakarta. Inilah yang membuat proses hukum menjadi sangat sulit, bahkan nyaris mustahil.

Baca Juga:  Kemana Arah Koperasi Mon Madu PTPN I Langsa?

4. Konsekuensi Kejahatan Tambang Ilegal

Jika pemerintah dan DPRA terus membiarkan ini terjadi tanpa tindakan hukum yang tegas, maka:

Kerusakan lingkungan akan meluas tanpa batas.

Kekayaan alam Aceh akan dikuasai tanpa kontribusi nyata untuk rakyat.

Kepercayaan rakyat kepada pemimpin akan hancur.

5. Seruan Keadilan

Kami menyerukan kepada Gubernur Aceh, DPRA, dan seluruh pihak terkait: hentikan retorika kosong. Bawa masalah tambang ilegal ke jalur hukum. Tunjukkan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kata-kata, tetapi soal keberanian menegakkan keadilan.

Kerusakan lingkungan adalah luka bagi generasi Aceh, dan kejahatan tambang ilegal adalah pengkhianatan terhadap hak hidup rakyat. Jika ini dibiarkan, maka rakyat Aceh akan melihat bahwa pemerintah dan wakil rakyat hanya menjadi pelindung kepentingan pihak tertentu, bukan pelindung rakyatnya.

Kondisi hutan seluruh wilayah Aceh terlihat jelas oleh para rimbawan alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (RASTIK) Pante Kulu, Banda Aceh, yang merupakan ASN di DLHK dan LSM lingkungan di Aceh. Mereka berjumlah lebih dari 1.000 orang yang menyebar di seluruh Aceh.

Aceh Tengah, 29 September 2025

Nama Lengkap: Uriessamadin, S.Hut
Presidium Global Aceh Awakening Aceh Tengah (Suara Kemanusiaan Aceh)

Berita Terkait

Belajar dari Bencana Banjir 2025, Rusaknya Tanggul Percut Ancam Keselamatan Warga
Tokoh Masyarakat H. Nurdin Barus Apresiasi PT Bhineka Perkasa Jaya Sulap Lahan Tidur Jadi Pusat Kuliner UMKM
Ketika Keberanian Menjadi Awal dari Segala Prestasi
Perwakilan DPD PPBMI Sumut Hadiri Pertemuan Akbar Umat Islam di Lampung
Uang Bisa Mengubah Penampilanmu, Tapi Jangan Biarkan Ia Mengubah Bahasamu dan Sopan Santunmu
TPP Pegawai Daerah Dievaluasi: Efisiensi Anggaran atau Bukti Salah Kelola
Memastikan Kelanjutan Program Prioritas di Tengah Pengurangan Dana Pusat: Strategi ASN Pemkab Langkat Menjawab Tantangan Anggaran
Berita ini 127 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 Desember 2025 - 05:24

Peduli Bencana Banjir Aceh, Para Donasi yang bergabung di eMKa Indonesia Serahkan Bantuan.

Senin, 22 Desember 2025 - 05:11

Hari Ibu Nasional: Arief Martha Rahadyan Sebut Ibu Sumber Kekuatan dan Inspirasi Bangsa

Senin, 22 Desember 2025 - 01:29

Banjir, Penjarahan Hutan, dan Geografi Kekuasaan: Ketika Krisis Ekologi Indonesia Membuka Wajah Ketimpangan Nasional

Senin, 22 Desember 2025 - 01:24

Banjir Berulang di Sumatra Picu Alarm HAM atas Tanggung Jawab Negara

Minggu, 21 Desember 2025 - 13:59

Ketua TIM Pusat Resmikan Meunasah TIM Cabang Slipi Jakbar

Minggu, 21 Desember 2025 - 11:19

Buka Lokasabha XII MGPSSR, Koster Ajak Pesemetonan Komit Jaga Adat dan Keutuhan Bali

Minggu, 21 Desember 2025 - 10:10

Buka Lokasabha XII MGPSSR, Koster Ajak Pesemetonan Komit Jaga Adat dan Keutuhan Bali

Minggu, 21 Desember 2025 - 09:10

Bupati Aceh Tenggara Copot Sekretariat Baitul Mal “Tidak Peka Terhadab Situasi”.

Berita Terbaru

Headline news

Sumadi Terpilih Sebagai Kades Busung Indah

Senin, 22 Des 2025 - 04:34

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x