TRIBUNEIndonesia.com| Redelong
Peristiwa dugaan pencurian disertai pembakaran isi rumah kebun terjadi di kawasan Kampung Istiqamah, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah. Rumah kebun milik seorang warga bernama Ima menjadi sasaran dalam kejadian yang membuat korban mengalami kerugian besar sekaligus trauma.
Kepada wartawan, Ima menuturkan kronologi kejadian yang dialaminya. Pada Jumat (5/9/2025), ia bersama anak gadisnya berangkat ke Takengon untuk menjenguk suaminya yang tengah berada di Polres Aceh Tengah. Malam harinya, mereka menginap di rumah saudaranya di Umang karena cuaca hujan deras.
“Sabtu pagi menjelang siang, saya dan anak kembali ke rumah kebun dengan rencana memetik kopi yang sudah mulai merah. Tapi sesampai di halaman, kami melihat tumpukan baju, selimut, dan barang lain sudah terbakar. Dinding rumah yang berbahan plastik juga sudah diobrak-abrik,” ungkap Ima.
Ketika naik ke lantai dua, kondisi rumah lebih memprihatinkan. Menurutnya, isi lemari habis, lemari terbalik, hingga tupperware berisi pakaian ikut raib. “Tas berisi berkas, termasuk BPKB, KK, selimut, baterai, panel tenaga surya, semuanya hilang,” tambahnya.
Ima mengaku tidak pernah memiliki musuh maupun persoalan pribadi dengan siapapun. Ia merasa terkejut sekaligus takut atas kejadian ini. “Saya tinggal di sini untuk menjaga kebun kopi. Tapi dengan peristiwa ini, saya merasa terancam. Hari ini mungkin isi rumah, besok entah kami yang dibakar karena tinggal di rumah kebun,” ucapnya dengan nada cemas.
Ia berharap aparat kepolisian, khususnya Polsek Permata, segera turun tangan menindaklanjuti laporan ini. “Saya sangat berharap polisi mau melihat langsung kejadian yang menimpa saya. Mohon kasus ini benar-benar ditangani,” tegas Ima.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian setempat belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pencurian dan pembakaran rumah kebun tersebut.
(Dian Aksara/Tribune Indonesia















