Bireuen/Tribuneindonesia.com
Konsolidasi wartawan di era digital harus merujuk pada upaya untuk menyatukan atau menggabungkan berbagai aspek, jurnalisme yang berkembang pesat dengan kemajuan teknologi digital, Ini mencakup adaptasi terhadap platform online, penggunaan media sosial, dan perubahan dalam cara berita diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa jurnalisme tetap relevan, akurat, dan bertanggung jawab di tengah perubahan dan perkembangan media massa.

Kegiatan konsolidasi wartawan yang membahas ancaman distorsi informasi dalam menjaga stabilitas demokrasi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh GeRAK Aceh di Hotel Fajar Bireuen,pada minggu pada tanggal 20- 21 Juli 2025, dengan mengangkat tema, “Konsolidasi Wartawan Terhadap Ancaman Distorsi Informasi Dalam Menjaga Stabilitas Demokrasi” . Yang diikuti oleh para Anggota PWI, AJi, dan Jurnalis Warga.
Nara sumber pertama,Puji W. Susanti Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), ketika acara berlangsung memaparkan,Jurnalisme Digital Merupakan bentuk jurnalisme yang memanfaatkan teknologi digital untuk menyajikan informasi, baik melalui website, aplikasi, maupun media sosial. Di Era digital membawa perubahan besar dalam cara informasi diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi. Kecepatan, multi-arah, dan ringkasnya berita menjadi ciri khas, “sebutnya.
Tantangan yang akan dihadapi
Jurnalisme di era digital seperti disinformasi, berita palsu Hoax,(berita bohong) atau informasi palsu, dan penurunan kepercayaan terhadap media . Dan Peluang yang akan dihadapi pada Era digital juga memberikan peluang bagi jurnalisme untuk menjangkau audiens yang lebih luas, berinteraksi langsung dengan pembaca, dan memanfaatkan berbagai alat digital untuk pelaporan yang lebih efektif, “tuturnya.
Sementara itu Nara sumber kedua Safrizal,yang juga dari AJI Aceh memaparkan bahwa wartawan yang profesional,harusq menjalankan tugas jurnalistik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang Mengatur tentang kode etik jurnalistik.
Kode etik ini bertujuan untuk menjaga integritas, independensi, dan akuntabilitas profesi wartawan, serta melindungi hak-hak narasumber dan kepentingan publik. Kode etik merupakan bagian penting dari sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Karena dalam Penerapan kode etik yang konsisten akan memberikan manfaat bagi individu, organisasi, profesi, dan masyarakat luas. Kode Etik Jurnalistik:
Menjadi pedoman bagi jurnalis dalam menjalankan tugas peliputan dan pemberitaan, termasuk prinsip-prinsip akurasi, objektivitas, dan keadilan,” jelasnya.
Ia pun meminta para jurnalis untuk tetap menjunjung tinggi prinsip jurnalisme yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab. Karena , media yang profesional akan semakin memperkuat kepercayaan publik terhadap pers.
“Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama yang erat, saya yakin kita mampu menjaga stabilitas demokrasi dan memperkuat kepercayaan publik terhadap media,, tutupnya
Sementara itu salah satu peserta dari wartawan senior Umar Pandra yang juga anggota PWI Bireuen, dari media berita merdeka, kepada media ini mengatakan, Kegiatan konsolidasi wartawan yang diselenggarakan oleh Gerak Aceh, yang mengangkat tema “Konsolidasi Wartawan Terhadap Ancaman Distorsi Informasi Dalam Menjaga Stabilitas Demokrasi” . Yang diikuti oleh para Anggota PWI, AJi, dan Jurnalis Warga. Sangat bermamfaat dan mendidik, karena di di era digital ini, jurnallis harus lebih Profesional, dalam menerima dan menyajikan informasi yang berkembang dimasyarakat, dan Jurnallis dalam menjalankan peran dan fungsinya harus sesuai dengan kode etik Jurnallistik dan UUD pokok Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang Mengatur tentang kode etik jurnalistik. agar, informasi tersebut layak dan mudah dipahami oleh masyarakat, dah terhindar dari informasi Hoax, jelas Abu Umar.
Selama dua hari menjalani kegiatan Para peserta juga mengikuti simulasi cek fakta, yang menjadi trending topik, dari sejumlah berita viral yang terbukti keliru. Diskusi hangat dan pertanyaan kritis yang datang dari peserta menunjukkan acara ini mendapat antusiasme tinggi terhadap materi yang di serap oleh para peserta, yang langsung dijawab oleh kedua Nara sumber.
( samsul)
















