Aceh Timur | TribuneIndonesia.com
Ketua Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Aceh Timur, Iwan Saputra, SH, meminta aparat penegak hukum dan dinas terkait untuk segera memeriksa penyelenggaraan Balai Latihan Kerja (BLK) yang diduga tidak efektif dan terkesan “abal-abal”. Kegiatan tersebut diketahui berlangsung selama tujuh hari di Kota Langsa dan dibiayai dari dana desa Kabupaten Aceh Timur.
“Bagaimana mungkin kegiatan pelatihan selama tujuh hari di luar kabupaten bisa dikatakan efektif? Ini justru terkesan hanya untuk menghabiskan dana desa dengan dalih peningkatan kapasitas,” ujar Iwan saat ditemui di sebuah kafe di pusat kota Aceh Timur, Jumat (23/6/2024).
Menurutnya, tiap desa disebut-sebut mengalokasikan anggaran sekitar Rp 8 juta untuk kegiatan tersebut. Bila dikalikan 513 desa se-Aceh Timur, total anggaran yang digunakan bisa mencapai lebih dari Rp 4 miliar.
“Uang itu diputar di Kota Langsa, bukan di Aceh Timur. Sementara dananya berasal dari desa-desa di sini. Kita curiga ada kepentingan panitia penyelenggara untuk mengambil keuntungan pribadi,” tegasnya.
Iwan menyayangkan jika pelatihan tersebut hanya sekadar formalitas tanpa hasil yang nyata bagi masyarakat desa. Ia mendesak aparat hukum, inspektorat, dan dinas terkait untuk segera melakukan audit dan memeriksa panitia penyelenggara kegiatan tersebut.
“Jika memang terbukti hanya untuk proyek cari untung dan tidak berdampak apa-apa, lebih baik kegiatan seperti ini dibubarkan saja,” pungkasnya.
Laporan : (SF) Tim Investigasi Aceh Timur