Bener Meriah/ tribuneindonesia.com. Budidaya cabai merah adalah salah satu peluang usaha yang menjanjikan, terutama karena permintaan pasar yang hampir selalu stabil.namaun dalam hal budidaya tanaman cabai juga bukan tergolong hal yang mudah, Biasanya seorang petani harus
memahami teknik budidaya yang tepat, manajemen usaha yang baik, serta memanfaatkan peluang pasar.
Begitulah yang di lakukan Gunawan,
pria kelahiran 1986 asal Desa Cemparam Jaya, Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah,Provinsi Aceh ini, Gunawan sukses membudidayakan tanaman cabai merah dari hasil pengelohan bibit cabai racikan sendiri dengan nama Jihan G22.
Meski bibit cabai Jihan G22 yang iya racik saat ini masih dalam proses pengurusan administrasi ( Perijinan ), namun tidak jarang dirinya juga mendapat pesanan dari berbagai daerah dan telah terbukti mampu menjadi salah satu bibit cabe merah unggulan.
” Untuk tahap pertama masa panen pada tiga bulan yang lalu dengan luasan lahan 2000 meter saya dapat memanen buah cabai dari awal hingga ahir sebanyak 9500.kg ( Sembilan Ribu Lima Ratus Kelo Gram ) Cabai merah” ucap Gunawan.
Sedangkan jarak masa siap panen sendiri sekitar 4 hinga 5 hari sekali dengan rata rata buah per sekali kutip 600 kg ( Enam Ratus Kilo Gram ) dengan harga pada saat itu mencapai 30 hingga 40 ribu rupiah perkilo nya.terang Gunawan.
Dan untuk tahap tanam ke dua ini Gunawan mencoba kembali bibit racikannya dengan mengunakan lahan seluas 10.000 ( Sepuluh Ribu Meter ) atau satu hektar.
Dalam pemanfaatan sistem pertanian dirinya mengaku mengunakan sistem hidroponik atau mulsa plastik, hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya produksi terutama terkait penanganan gulama rumput liar.
Selain tanaman cabe merah, Gunawan juga menerapkan pola tanaman tumpang sari, yaitu dengan memadu tanaman tomat dengan tanaman cabai merah, hal ini dapat menjadi pelindung tanaman cabai juga dapat dikerjakan sekali jalan.
” Untuk bagian pinggir galungan teruma kami menanam tomat dan setelah tomat sudah mulai menjalar baru bibit cabai kami tanaman kan, dan allhamdulilah hasil panen tomat dapat untuk menutupi modal tanaman cabai, sehingga hasil cabai dapat kita manfaatkan untuk yang lain” terang pria 38 tahun itu.
Perlu di ketahui, selain berprofesi sebagai petani Gunawan ini juga memiliki tugas yang lumayan berat yaitu sebagai Kepala Desa, sehingga selain hari harinya diisi dengan tugas sebagai pucuk pimpinan di Desa, beliau juga sangat bersemangat untuk mempelajari dan mengembangkan budidaya bibit cabe Jihan G22 buatan sendiri.
Mengingat dengan kegigihan dan inovasi serta perencanaan yang baik serta tekad yang kuat, budidaya cabai merah bisa menjadi ladang penghasilan yang sangat menguntungkan, dan itu telah iya buktikan dengan menanam bibit cabai Jihan G22 diatas lahan yang hanya seluas 2000 meter iya mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.