Deli Serdang I Tribuneindonesia.com
Aura ketegangan menyelimuti Pemerintahan Desa di Deli Serdang. Dalam pernyataan pedasnya, Aktivis Pemerhati Daerah, Agus Mulianto Lubis, menyebut bahwa reaksi keras APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Deli Serdang terhadap gaya kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati yang baru adalah cerminan dari kegelisahan yang kian membuncah.
“Dalam 100 hari pertama, Bupati Asri Ludin Tambunan bersama Wakil Bupati Lomlom Suwondo telah mengguncang zona nyaman yang selama ini dinikmati banyak pihak. Ketegasan mereka bukan arogansi, melainkan peringatan bahwa era pembiaran telah usai,” tegas Agus saat ditemui di sebuah kafe di Lubuk Pakam, Saptu (24/05/2025).
Agus menuding bahwa keresahan APDESI terhadap kepemimpinan baru justru menjadi petunjuk bahwa ada banyak persoalan yang mulai tersingkap. Ia menyoroti mangkraknya banyak BUMDes meski miliaran Dana Desa telah digelontorkan. “Ketika pemimpin mulai menyentuh titik-titik gelap, yang terbiasa dalam bayang-bayang tentu akan ketakutan,” katanya dengan nada penuh peringatan.
Ia menegaskan bahwa langkah tegas ini harus dilanjutkan. Tidak boleh ada toleransi bagi Kepala Desa yang bekerja tanpa transparansi dan tanggung jawab. “Audit menyeluruh oleh Inspektorat adalah keniscayaan. Jika dibiarkan, Dana Desa bukan hanya menguap, tapi bisa jadi bom waktu bagi masyarakat,” tandasnya.
Pernyataan ini mencerminkan suasana mencekam yang tengah menghantui aparatur desa. Angin reformasi telah berembus kencang, dan siapa pun yang tak siap, bisa tergulung dalam badai perubahan yang kini tengah digerakkan dari pusat kekuasaan Kabupaten Deli Serdang.
Ilham Tribuneindonesia.com















