Bireuen/Tribuneindonesia.com
Pegadaian ramai diserbu oleh masyarakat setelah libur Hari Raya Idul Fitri yang cukup panjang. Pasca libur Idul Fitri, banyak kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh masyarakat seperti kebutuhan sekolah dan kebutuhan modal kerja usaha, maka dengan alasan itu masyarakat mendatangi kantor Pegadaian.
Sejak buka kembali per tanggal 8 April 2025, terlihat halaman parkir kantor Pegadaian sudah ramai dipenuhi kendaraan nasabah yang hendak melakukan berbagai transaksi. Akan tetapi, yang menjadi pilihan yang paling diminati masyarakat adalah produk Gadai untuk menggadaikan emas maupun barang lainnya, seperti kendaraan roda dua maupun roda empat.
Salah satu nasabah, Putri yang mendatangangi Kantor Pegadaian di, Jalan. Kolonel Husein Yusuf No.1, Kota Bireuen, Kecamatan, Kota Juang, Kabupaten Bireuen, saat diwawancarai mengatakan, “Hari ini saya sengaja datang ke Pegadaian untuk menggadaikan perhiasan.”
“Kebutuhan dana Banyak untuk membayar beberapa kebutuhan termasuk modal buat buat usaha, sebahgian modal awal telah terpakai pada saat lebaran, sedang sumber lain tidak ada, jalan satu satunya ya ke Pegadaian aja”, sambung Ibu Putri yang sering datang Ke Pegadaian sebagai solusi keuangan, disaat kebutuhan mendesak.
Sementara itu, Kepala Pemimpin Cabang PT Pegadaian Syariah Bireuen, T M Arif Faizun, kepada media ini, menjelaskan tren gadai usai lebaran tahun ini semakin meningkat, hampir semua gerai kantor kita meningkat, yang tertinggi adalah kantor cabang dan Takengon, sedangkan yang lain masih rata- rata. Kantor cabang Bireuen membawahi 5 kabupaten kota diantara, Bireuen sebagai kantor cabang, Takengon, Bener Meriah, Pidei dan Pidei Jaya, “Jelas Arif”.
Lebih lanjut Arif menyebutkan, Tren ini memang bukan lagi menjadi hal yang baru. Pada tahun-tahun sebelumnya, menjelang dan setelah lebaran, kantor-kantor pegadaian selalu dipadati nasabah yang ingin menggadaikan barang berharga mereka untuk memenuhi kebutuhan selama hari raya dan setelah lebaran, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor pendukung yang membuat kebutuhan dan pengeluaran masyarakat menjadi lebih banyak, sehingga ramai masyarakat memilih menggadaikan barangnya untuk mendapatkan uang tunai. “Dampak kenaikan harga emas juga mempengaruhi tren gadai.
Harga emas yang melonjak tinggi membuat masyarakat lebih memilih untuk melakukan gadai dibandingkan menjual. Sangat disayangkan jika perhiasan dijual habis, sehingga banyak nasabah yang memilih untuk menggadaikannya karena dapat dicicil dan ditebus kembali, “sebutnya”.
Diketahui harga emas Antam mengalami kenaikan drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Harga emas saat ini telah mencapai Rp 1.900.000/gram. Hal tersebut membuat masyarakat semakin yakin untuk tidak gampang menjual emas.
Sebagai Referensi bahwa Antam pada hari ini, tercatat tetap. Emas dengan berat 1 gram dibanderol seharga Rp 1.964.000. Sementara untuk pecahan 0,5 gram, harga emas mencapai Rp 1.034.000 sedangkan untuk pecahan 2 gram, dipatok seharga Rp 3.865.000.
Tidak hanya emas batangan Antam, harga emas batangan dari Galeri-24 juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Emas Galeri-24 dengan berat 1 gram dijual seharga Rp 1.939.000. Sementara untuk pecahan 0,5 gram, harga emas mencapai Rp 1.047.000, dan untuk pecahan 2 gram, dipatok seharga Rp 3.815.000.
Pilihan gadai pun bervariasi yang dapat dipilih masyarakat seperti Gadai Harian dengan tarif sewa modal yang dihitung harian, Gadai Biasa untuk memenuhi berbagai kebutuhan dengan jangka waktu pinjam 4 bulan dan bisa diperpanjang berkali-kali, serta Gadai dengan sistem angsuran bulanan yang sewa modalnya relatif murah dengan angsuran tetap per bulan yang pilihan waktunya 6 – 36 bulan.
PT Pegadaian Syariah Cabang Bireuen, terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan edukasi kepada masyarakat yang ingin mendapatkan dana dengan mudah, baik untuk kebutuhan modal usaha maupun kebutuhan pribadi. Sesuai dengan slogan dari Pegadaian, “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”.
“Hal ini juga yang menjadi faktor pendorong masyarakat memilih Pegadaian sebagai jalan untuk membantu perekonomian karena dianggap paling mudah, cepat, dan Aman, “tutupnya”. (*)