Tokoh Pendiri Bireuen H.Subarni Agani Bertahun-tahun Sedekah, Zakat, dan Harapan Rakyat

- Editor

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:48

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bireuen/Tribuneindonesia.com

Tidak semua manusia diuji dengan kemiskinan; sebagian justru diuji dengan kelimpahan harta. Di Kabupaten Bireuen, ujian itu dijawab dengan iman, keikhlasan, dan pengabdian yang konsisten oleh Haji Subarni Agani, seorang tokoh pendiri daerah yang telah bertahun-tahun menjadikan kekayaan sebagai jalan ibadah.

Ia dikenal sebagai pengusaha sukses yang membangun usahanya melalui ketekunan dan kejujuran. Berawal dari usaha udang yang berkembang dari Aceh hingga Sumatra Utara, Haji Subarni Agani kemudian merintis dan mengembangkan perkebunan kelapa sawit hingga mencapai keberhasilan. Namun, capaian itu tak pernah menjauhkannya dari rakyat kecil—justru semakin mendekatkannya.

Sejak lama, ia memegang satu prinsip hidup yang teguh: harta adalah amanah. Zakat ditunaikan secara konsisten, sedekah dijalankan tanpa henti, dan bantuan bagi fakir miskin, anak-anak yatim, serta keluarga kurang mampu disalurkan secara rutin setiap bulan bersama seluruh anggota keluarganya. Amal tersebut bukanlah kegiatan sesaat, melainkan jalan hidup yang dijaga dengan penuh istiqamah.

Kepedulian itu tak hanya hadir di masa lapang, tetapi semakin nyata ketika bencana melanda. Pascabanjir besar di Kabupaten Bireuen, ia mendirikan dapur umum di kompleks Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen untuk melayani masyarakat yang terjebak di pusat kota. Dari tempat itu, makanan hangat dibagikan setiap hari sebagai wujud empati dan penguatan bagi warga yang sedang diuji.

Tak berhenti di situ, ia juga menyalurkan 50 ton beras bagi korban banjir di Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Bener Meriah. Bantuan tersebut diberikan tanpa pamrih, tanpa syarat, dan tanpa sorotan, semata-mata sebagai panggilan kemanusiaan dan ibadah.

Dalam ikhtiar membangkitkan ekonomi rakyat secara berkelanjutan, ribuan bibit kelapa sawit unggul dibagikan secara gratis kepada warga Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen. Bantuan ini bukan sekadar sedekah, melainkan upaya jangka panjang agar masyarakat dapat bangkit dan mandiri pascabencana.

Baca Juga:  Sinergi Pemerintah dan Polri Jaga Stabilitas Jelang 2026, Bitung Jadi Sorotan Harmonisasi

Kontribusinya juga nyata dalam pembangunan masjid dan pesantren. Dengan dana pribadi bernilai miliaran rupiah, ia membangun rumah-rumah Allah dan lembaga pendidikan Islam sebagai pusat ibadah, pembinaan iman, serta penanaman akhlak bagi generasi muda.

Ketua Umum Relawan Peduli Rakyat Lintas Batas, Arizal Mahdi, menilai keteladanan tersebut sebagai pelajaran besar bagi dunia usaha.
“Beliau telah bertahun-tahun bersedekah tanpa henti, dalam sunyi dan keikhlasan. Hartanya mengalir menjadi zakat, masjid, pesantren, dapur umum, dan beras bagi korban banjir. Semoga keteladanan ini menggugah hati para pengusaha lainnya,” ujar Arizal.

Menurut Arizal, di tengah krisis moral dan sosial, sosok tokoh pendiri Kabupaten Bireuen ini memperlihatkan wajah Islam yang hidup—Islam yang hadir ketika rakyat lapar, terendam banjir, dan membutuhkan uluran tangan.

Kesaksian masyarakat pun menguatkan hal tersebut. Seorang warga Desa Suka Tani, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, mengungkapkan bahwa bantuan itu telah dirasakan nyata selama bertahun-tahun. “Beliau selalu menyalurkan zakat ke desa kami, nilainya mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Selain itu, banyak bantuan ternak lembu yang diberikan kepada warga Desa Suka Tani dan sekitarnya. Sudah berlangsung lama, dan kami belum pernah melihat pengusaha lain di Bireuen dengan kepedulian seperti ini,” ujarnya.

Di mata masyarakat, ia dikenal rendah hati, tidak angkuh, dan menjauh dari sikap pamer amal. Seluruh kebaikan diniatkan semata-mata untuk Allah SWT.

Di tengah bencana dan kegelisahan zaman, kisah hidupnya menjadi pengingat yang mengetuk nurani: kemuliaan manusia tidak diukur dari banyaknya harta, melainkan dari seberapa lama dan seberapa tulus harta itu mengalir untuk ibadah dan sesama.(*)

Berita Terkait

Rayakan Libur Akhir Tahun, Quest Vibe Dewi Sri Bali Tawarkan Promo Special Dengan Pengalaman Menginap Berkesan
​Penyegaran Struktur Organisasi, AKP Rusman Mohammad Saleh Resmi Jabat Kabag SDM Polres Bitung
Jaksa Tahan Mantan Keuchik Desa Karieng Kecamatan Peudada, Perkara Korupsi Dana APBG
Nelayan Pateten Keluhkan Lonjakan Tarif Masuk Pelabuhan Pelindo yang Dinilai Tak Transparan
Terduga Pelaku Pencurian Dihakimi Massa di Tembung, Polisi Lakukan Penanganan
Seluruh Fasilitas SMAN 1 Samalanga Terendam Banjir Dan Lumpur Tebal “Bagaimanakah Nasib Peserta Didik Disekolah Ini”
BPJS Gandeng Perguruan Tinggi Perkuat Pemodelan Aktuaria, Jaga Sustainabilitas JKN
Utamakan Keyamamanan Paling Pertama Dilokasi Pengungsi Banjir Bandang Agara
Berita ini 93 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 13:27

Narapidana Narkotika Dipindahkan Tanpa Dokumen, Keluarga Kecewa Kinerja Lapas Pancur Batu

Selasa, 16 Desember 2025 - 06:17

Korban Kekerasan TNI Gugat UU Peradilan Militer ke Mahkamah Konstitusi

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:10

Bentrokan Ormas di Langkat: Sorotan Mengarah ke Dugaan Permainan Oknum TNI–Polri dalam Penanganan Kasus

Jumat, 5 Desember 2025 - 13:43

TEROBOSAN FORENSIK PAJAK Dr. Joko Ismuhadi di FEB UGM: Rumus R = E + A – L Bongkar Modus Back-to-Back Loan dan Penggelapan di Sektor Retail Cash Intensive

Kamis, 4 Desember 2025 - 05:16

Arief Martha Rahadyan Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Selamatkan Aset Rp 23 Triliun dari Mafia Tanah

Kamis, 4 Desember 2025 - 04:47

Rini Agustin Teriak Minta Keadilan, Suami Dijebloskan ke Sel Polsek Medan Tembung Tanpa Bukti, Tanpa Surat, Tanpa Saksi

Rabu, 26 November 2025 - 13:18

Dana Hibah KONI Asahan Terkatung Katung, Penegak Hukum Saling Lempar

Senin, 24 November 2025 - 14:10

Kejati Sumut Sita Rp113 Miliar dalam Kasus Dugaan Korupsi Aset Citra Land

Berita Terbaru