Deli Serdang I TribuneIndonesia.com
Jerit kepanikan dan dentuman besi mengoyak siang yang panas di Jembatan Paluh Kemiri, Lubuk Pakam. Suasana mendadak berubah mencekam saat dua kendaraan saling menghantam di ruas maut Jalan Umum KM 25-26 Medan – Tebing Tinggi, tepat pukul 14.15 WIB. Tragedi ini merenggut nyawa seorang pemuda yang tak sempat menghindar dari takdir kelamnya.
Kecelakaan tragis itu melibatkan Toyota Kijang Innova BK-1624-YI yang dikemudikan oleh Boy Syarifudin (46), warga Tanjung Morawa, dan sepeda motor Yamaha MX King BK-4008-MBJ yang dikendarai Robertonius Ginting (27), warga Lubuk Pakam.
Saksi mata menyebut mobil Innova mendadak oleng ke kanan, menerobos jalur lawan tepat di atas jembatan sempit—tempat maut seolah menanti. Dalam hitungan detik, tubuh motor dan pengendaranya dilumat keras oleh bodi kendaraan besar, memicu suara hantaman brutal dan jeritan ngeri warga yang menyaksikan.
Robertonius terkapar, bersimbah darah, dengan luka parah di kepala dan dada, serta lecet di tubuhnya. Ia dievakuasi ke RS Grandmed Lubuk Pakam, namun maut lebih dulu menjemputnya di tengah perjalanan. Tangis keluarga pecah, menyambut kabar duka yang tak terelakkan.
Sementara Boy Syarifudin, pengemudi mobil, nyaris tak mengalami luka. Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki penyebab pasti insiden mematikan ini. Diketahui, korban pengendara motor tidak membawa SIM, meskipun mengenakan helm saat kecelakaan.
Kasat Lantas Polres Deli Serdang AKP Johan Kurniawan, SIK, bersama Humas Polres Deli Serdang Iptu JM Gabe Napitapulu, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa investigasi sedang berlangsung.
Tragedi ini menambah daftar kelam korban jiwa di jalanan Deli Serdang. Jembatan Paluh Kemiri kini menyimpan kisah berdarah—bukan sekadar jalur penghubung, melainkan lokasi angker yang menyimpan jejak maut, menjadi peringatan sunyi bagi para pengendara yang melintas.
Ilham Tribuneindonesia.com















