PENA PUJAKESUMA ACEH TAMIANG: Warga Keluhkan Nilai Rupiah Melemah di Pasar Tradisional

- Editor

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 02:28

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption : Kenaikan Harga Sembako Membuat Masyarakat Menjerit: “Rupiah Seakan Tak Bernilai Lagi”

Caption : Kenaikan Harga Sembako Membuat Masyarakat Menjerit: “Rupiah Seakan Tak Bernilai Lagi”

Aceh Tamiang | TribuneIndonesia.com 

Masyarakat Aceh Tamiang, khususnya di Kecamatan Manyak Payed, tengah menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok yang sangat drastis. Kondisi ini membuat warga menjerit dan merasa bahwa nilai mata uang rupiah seakan tak lagi memiliki daya beli yang berarti di pasar tradisional.

Ketua PENA PUJAKESUMA (Petani & Nelayan) Aceh Tamiang, Purn TNI Zulsyafri, menyampaikan bahwa harga bahan pokok mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Di antaranya, harga bawang merah telah menembus Rp60.000 per kilogram, cabai Rp40.000/kg, serta harga telur, daging ayam, dan beras yang terus merangkak naik.

 “Warga semakin tertekan. Mereka yang berpenghasilan rendah dan menengah sangat merasakan dampaknya. Uang Rp50.000 yang biasanya cukup untuk belanja harian kini hanya bisa membeli beberapa item saja,” ujar Zulsyafri.

Sejumlah warga di Kecamatan Manyak Payed menyuarakan keluhan yang sama. Iyem, seorang ibu rumah tangga, mengaku kesulitan mencukupi kebutuhan dapur karena harga-harga yang melonjak tinggi.

“Mau beli cabai, bawang, telur, semuanya mahal. Kami hanya bisa belanja secukupnya dengan uang seadanya. Kalau uang habis hari ini, besok harus cari lagi, dan belum tentu harga turun,” keluhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Siti, warga lainnya yang tampak berkeringat usai berbelanja. Ia menyebut, di tengah menyambut bulan kemerdekaan Agustus, rakyat kecil seperti dirinya justru belum merasakan arti kemerdekaan yang sesungguhnya.

 “Kami juga ingin merdeka. Tapi bagaimana bisa, kalau rupiah yang kami pegang tidak cukup untuk membeli kebutuhan rumah tangga? Padahal inilah mata uang negara kami,” ungkapnya dengan nada lirih.

Desakan Operasi Pasar

Baca Juga:  Diduga Adaya Sahwat Politik, Manajemen PTPN IV Regional 6 Diterpa Isu

PENA PUJAKESUMA melalui ketuanya mendesak agar Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, DPRK, dan Perum Bulog segera bertindak cepat dengan menggelar operasi pasar guna menekan harga bahan pokok.

“Pemerintah tidak boleh tinggal diam. Harus segera hadir untuk mengendalikan krisis harga ini, terutama menjelang HUT RI. Jangan biarkan rakyat terus tercekik dalam tekanan ekonomi,” ujar Zulsyafri.

Menurutnya, ketidakstabilan harga pangan bukan hanya berdampak pada daya beli, tetapi juga memicu keresahan sosial. Ia menekankan pentingnya langkah konkret pemerintah untuk memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasaran.

 “Kami berharap para pemangku kebijakan turut merasakan beban yang ditanggung masyarakat kecil hari ini. Jangan biarkan kemerdekaan hanya dinikmati segelintir kalangan. Kami juga ingin hidup makmur dan sejahtera,” tutup Zulsyafri.

Masyarakat Aceh Tamiang kini berharap penuh kepada pemerintah agar segera turun tangan dan tidak menutup mata terhadap kesulitan ekonomi yang tengah mereka alami. Di tengah semangat menyambut hari kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, warga ingin merasakan makna kemerdekaan yang nyata, bukan hanya simbolik, tetapi hadir dalam bentuk keadilan ekonomi dan kesejahteraan yang merata.

(Redaksi)

Berita Terkait

*Kapolres Aceh Timur Hadiri Pelepasan dan Pemberangkatan Kafilah MTQ XXXVII
Viral! Otak Pengeroyokan dan Penganiayaan Jukir Menggunakan Sajam di Depok Diduga EVP PLN, “Terapkan UU Darurat
Bank Aceh Syariah Salurkan Zakat untuk 1.216 Mustahik Miskin Produktif di Aceh Tenggara
Aroma Penyimpangan di Proyek Rp781 Juta SDN Sukawaris 2 — Kepala Sekolah Bungkam, Baja Bekas Hilang Entah ke Mana!
ASN Rangkap Jabatan Bikin Heboh Cikeusik, Surat Mundur Tak Diterima, Wartawan Siap Turun!
Kasus ASN Jadi Ketua BUMDes Parungkokosan, Korwil Pendidikan Enggan Banyak Bicara — Aktivis Bara Api: Jangan Tutupi Fakta!
Arief Martha Rahadyan Dukung Penuh Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub sebagai Proyek Strategis Nasional
Arief Martha Rahadyan: Penetapan 44 Kawasan Industri Bukti Keseriusan Pemerintah Bangun Ekonomi Merata
Berita ini 86 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:31

14 Aksi Demi Narkoba: Polsek Medan Baru Menguak Operasi Gelap Komplotan Begal Sadis

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:01

Ketegasan atau Formalitas ? Mengulik Proses Patsus Tiga Personel Polda Sumut Pasca Tabrakan di depan Tiger Club

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:42

Saat Seragam Ternoda di Jalan Merak Jingga: Polda Sumut Uji Integritas di Tengah Sorotan Publik

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:18

Pungli Parkir Siantar Cerminkan Lemahnya Pengawasan Dishub Siantar

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:54

Sinergi Damai di Kota Pelabuhan, Bitung Siapkan Perayaan Lintas Agama Desember 2025

Kamis, 30 Oktober 2025 - 12:01

Personel BNN Pidie Jaya Raih Tiket Umrah Gratis dari Kapolda Aceh

Kamis, 30 Oktober 2025 - 09:33

Desain Siap Bangun Pemko Medan: Terobosan Inovatif atau Sekedar Prototipe di Sistem ?

Kamis, 30 Oktober 2025 - 06:06

​Perkuat Citra “Polisi Humanis”, Polres Bitung Sumbang Darah di Momen Hari Jadi Humas Polri

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x