BIREUEN |Tribuneindonesia.com
Potret jeritan pasangan suami istri ( Pasutri ) Lanjut Usia ( Lansia ) aktifitas sehari hari nya sebagai petani sayur di Gampong Lhok Awe Teungoh Kecamatan Kota Juang Bireuen, butuh perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bireuen. Minggu 4 mai 2025.
Potret kemiskinan ekstrem, Pasutri Lansia Idris ( 73 ) bersama istri nya Yusra ( 63 ) Pasutri Lansia tersebut merupakan Lansia Fakir miskin, menjalani kehidupan tinggal di gubuk reyot nyaris ambruk di Gampong Lhok Awe Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Desa tersebut terletak di pusat Kota Santri, tepatnya tidak jauh dengan Pendopo Bupati Bireuen.
Idris bersama istri nya tinggal di gubuk reyot di atas tanah milik orang yang dia sewa Rp. 1.200.000 pertahun , tanah tersebut sekaligus di gunakan untuk lahan bertani mencari nafkah dan kebutuhan sehari hari , hal itu di sampaikan Idris kepada media Kata Idris LSM pernah mendatangi ke gubuk reyot yang kami tempati ini , begitu juga ada beberapa media pernah meliput tempat tinggal kami, tapi kehidupan kami tetap begini saja dari tahun ke tahun
Saat ini yang kami butuhkan dari Pemkab Bireuen dan Dinas terkait berupa modal pupuk dan bibit seperti bibit bayam , kangkung agar memudahkan kami untuk bertanam dan bisa meringankan kebutuhan ekonomi kami, dan sehari hari kami hanya mendapatkan sebesar Rp. 25.000 itupun kalau ada orang yang membeli sayur di tempat kami karena minim nya modal untuk membeli bibit dan pupuk, ucap Idris
Hal serupa disampaikan oleh istri nya yang bernama Yusra , kalau untuk rumah kami pernah mendapatkan bantuan rumah rehab, di usia kami yang renta ini tinggal menunggu dipanggil Allah SWT , kami hanya butuh modal , apalagi BLT tidak kami terima lagi dari Pemerintah Gampong, ucapnya .
Pj.Keuchik Gampong Lhok Awe Teungoh Junaidi ketika dijumpai oleh media ini di Gampong setempat mengatakan, dia menjabat lebih kurang setahun, untuk bantuan keluarga Pasutri tersebut mengenai BLT memang tidak dapat , dikarenakan di Gampong kami ini ada aturan nya, kalau sudah mendapatkan BLT tidak mendapatkan Raskin, untuk BLT tahun 2025 kami akan usahakan Idris mendapatkan nya .
Jika ada sumbangan dan bantuan dari Dinas Vertikal di Bireuen yang di salurkan untuk warga di Gampong kami, sudah pasti Idris mendapatkan bantuan atau sumbangan tersebut , apalagi Idris dan istri nya termasuk keluarga kurang mampu .
Dan Keuchik Junaidi menjelaskan mengenai gubuk reyot yang di tempati Idris beserta Istrinya , gubuk tersebut di tempati untuk pertanian, di karenakan di usia senja nya tidak memungkin lagi pasutri tersebut untuk bolak balik dari rumah nya , bahkan rumah tempat tinggal yang sebenar nya sudah pernah mendapatkan bantuan rumah rehab
Jika lembaga Baitul Mal Bireuen ingin memberikan bantuan rumah layak huni untuk Pasutri tersebut sudah layak juga untuk di bantu karena mereka tercatat keluarga kurang mampu, ucap Keuchik Junaidi.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen, Mulyadi, SE.,MM mengatakan , pertama mengucapkan terima kasih atas informasi dari media ini mengenai petani Pasutri Lansia di Gampong Lhok Awe Teungoh .
Selanjut nya dia akan memerintahkan bagian penyuluh pertanian untuk turun langsung dan mengecek ke lokasi pasutri Lansia tersebut , dari hasil pengecekan petugas penyuluh pertanian, kami dari Dinas pertanian akan mengusahakan memberikan bantuan , pungkas nya(ASM)