Miris! RS Alinda Husada Diduga Abaikan Pasien BPJS — Infus Habis Dibiarkan, GOWI Angkat Suara

- Editor

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:56

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PANDEGLANG|TribuneIndonesia.com 

Pelayanan Rumah Sakit (RS) Alinda Husada kembali menjadi sorotan publik. Lembaga kesehatan yang seharusnya menjadi tempat penyembuhan justru menuai keluhan serius akibat dugaan kelalaian dan lambannya penanganan medis terhadap pasien peserta BPJS Kesehatan.

Salah satu keluarga pasien yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kepada media, Rabu (08/10/2025), bahwa ayahnya dirawat di ruang Salvia RS Alinda Husada sejak Selasa sore. Namun, sejak pagi harinya sekitar pukul 06.30 WIB, cairan infus pasien dibiarkan habis tanpa tindakan cepat dari perawat.

“Bayangkan, infusnya habis sejak pagi dan tak segera diganti. Kami panik, takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Tapi petugas seperti lamban dan terkesan acuh,” ujarnya dengan nada kecewa.

Kelambanan ini membuat keluarga pasien merasa bahwa pihak rumah sakit mengabaikan keselamatan pasien, terlebih pasien tersebut merupakan peserta BPJS yang semestinya mendapatkan pelayanan setara dengan pasien umum.

Saat dikonfirmasi, Heru Gunawan, Kepala Humas RS Alinda Husada, mengucapkan terima kasih atas penyampaian keluhan tersebut.

“Terima kasih atas informasinya. Nanti akan kami klarifikasikan langsung kepada perawat yang bertugas,” ujarnya singkat.

Namun, jawaban itu tak memuaskan. Salah satu perawat RS berdalih bahwa tangan pasien mengalami pembengkakan, sehingga cairan infus belum dapat langsung diganti.

“Pasien mengalami kebengkakan di tangan, jadi infus belum bisa diganti. Tapi tadi sekitar pukul 10.00 WIB sudah kami pasang kembali,” ujarnya.

Sayangnya, ketika ditanya mengapa pihak rumah sakit tidak memberikan penjelasan sejak awal kepada keluarga pasien, pihak RS justru bungkam tanpa jawaban — menambah kesan bahwa koordinasi internal di RS Alinda Husada sangat lemah.

Baca Juga:  Arief Martha Rahadyan: Presiden Prabowo Tunjukkan Kepemimpinan yang Hadir dan Peduli pada Atlet Indonesia

Bahkan, Kabid Perawat RS Alinda Husada mengakui bahwa kejadian ini merupakan kelalaian pihak rumah sakit.

“Kami akui ini kelalaian dari pihak kami. Terima kasih atas penyampaiannya, dan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami ke depan,” ujarnya.

Namun pengakuan itu justru memicu kemarahan organisasi pers di Kabupaten Pandeglang. Gabungan Organisasi Wartawan Indonesia (GOWI) yang terdiri dari Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) dan Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) menilai kasus ini tidak bisa dianggap sepele, karena menyangkut nyawa manusia dan tanggung jawab moral institusi kesehatan.

Reynold, Ketua GWI DPC Kabupaten Pandeglang, dengan tegas menyatakan:

“Ini bukan sekadar kelalaian teknis, tapi bentuk ketidakpedulian terhadap pasien! RS harusnya punya sistem pengawasan yang ketat, bukan baru bereaksi setelah diberitakan wartawan.”

Andi Irawan, Bendahara AWDI DPC Kabupaten Pandeglang, menambahkan,

“Sudah terlalu sering kasus seperti ini terjadi di rumah sakit swasta. Kalau tak mampu melayani dengan baik, jangan main-main dengan pasien BPJS. Mereka juga manusia yang punya hak untuk sembuh!”

Sementara itu, Jaka Somantri, Sekretaris Jenderal AWDI DPC Kabupaten Pandeglang, menegaskan bahwa pihaknya akan memantau dan menindaklanjuti kasus ini agar tak terulang lagi.

“Kami tidak akan tinggal diam. Dunia kesehatan dan jurnalisme punya tanggung jawab yang sama: menyelamatkan nyawa dan menegakkan kebenaran. Kalau pihak RS tak segera melakukan pembenahan, AWDI siap membawa persoalan ini ke ranah yang lebih serius,” tegasnya.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi manajemen RS Alinda Husada agar tidak meremehkan pelayanan terhadap pasien, terlebih peserta BPJS yang kerap menjadi korban diskriminasi layanan.”(Tim/red)

Berita Terkait

Banjir Dua Pekan, Luka Kemanusiaan, dan Pengkhianatan Nurani di Batang Kuis Ketika Warga Tenggelam,10 Pegawai Puskesmas Justru Pergi Berwisata
Pembangunan Masjid di Aceh Tenggara Jadi Ladang Masalah, Ketua Panitia Diduga Tutupi Keuangan Dana Umat, Warga Minta Diusut
PROFIL ARIEF MARTHA RAHADYAN,B.Sc.,M.Sc
Antar Surat Pengaduan, Warga Sebut Pegawai Puskesmas Batang Kuis Kurang Etika
Diduga Liburan ke Luar Negeri Saat Banjir, Tokoh Pemuda Batang Kuis Laporkan Kepala Puskesmas dan 10 Pegawai ke Bupati Deli Serdang
10 Pegawai Puskesmas Batang Kuis Mangkir Saat Banjir, BKPSDM Terbitkan Teguran
Masyarakat Desa Dayah Tanoh Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Blang Pandak, Tangse
Gampong Pawod Peduli Bantu Korban Pasca Banjir di Pidie Jaya
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 01:47

Seluruh Fasilitas SMAN 1 Samalanga Terendam Banjir Dan Lumpur Tebal “Bagaimanakah Nasib Peserta Didik Disekolah Ini”

Kamis, 18 Desember 2025 - 00:25

BPJS Gandeng Perguruan Tinggi Perkuat Pemodelan Aktuaria, Jaga Sustainabilitas JKN

Kamis, 18 Desember 2025 - 00:12

Utamakan Keyamamanan Paling Pertama Dilokasi Pengungsi Banjir Bandang Agara

Rabu, 17 Desember 2025 - 12:59

Atasi Ancaman Kelaparan Pasca Bencana Alam Relawan Pemuda Gayo Tembus Jalur Ekstrim Salurkan Bantuan 13 Ton Beras

Rabu, 17 Desember 2025 - 11:41

​Polres Bitung Kawal Pembangunan Jalan Poros KEK, Proses Pembongkaran Berlangsung Kondusif

Rabu, 17 Desember 2025 - 10:13

Polres Bitung Amankan Pembongkaran Pos Komunitas di Kawasan Ekonomi Khusus

Rabu, 17 Desember 2025 - 06:25

​Kapolsek Lembeh Selatan Kawal Program Pendidikan dan Gizi di Wilayah Kepulauan

Rabu, 17 Desember 2025 - 04:12

Peduli Bencana Gayo Tragong Aceh Tengah Tempuh Jarum Ekstrim Salurkan 1,5 Ton Bantuan Untuk Korban Bencana Alam

Berita Terbaru

Pemerintahan dan Berita Daerah

Deli Serdang Jalin Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi, Lembaga Keuangan & Swasta

Kamis, 18 Des 2025 - 01:33

Pemerintahan dan Berita Daerah

APKASI Wilayah Sumatera Utara Dukung Penanganan & Pemulihan Pascabencana

Kamis, 18 Des 2025 - 01:26

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x