Mengungkap Asal Usul Nama Tanjung Morawa, Antara Warisan Belanda dan Kearifan Lokal

- Editor

Kamis, 26 Juni 2025 - 07:38

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Tanjung Morawa, Deli Serdang I Tribuneindonesia.com

Tanjung Morawa, salah satu kecamatan strategis di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, bukan hanya dikenal sebagai kawasan industri dan perlintasan vital menuju Medan, tetapi juga memiliki sejarah panjang dan menarik yang layak diketahui oleh generasi masa kini. Nama “Tanjung Morawa” sendiri menyimpan cerita yang berasal dari dua versi utama, yang masing-masing merefleksikan latar belakang sejarah dan budaya yang berbeda.

Jejak Penjajahan Belanda

menyebutkan bahwa nama “Tanjung Morawa” berasal dari kata “Tanjung Moravia”, yang diyakini sebagai nama yang diberikan oleh bangsa Belanda pada masa kolonial. Moravia sendiri merupakan sebuah wilayah yang terletak di Eropa Tengah, tepatnya di Republik Ceko saat ini. Ada yang berpendapat bahwa para penjajah Belanda memberi nama tersebut karena rasa rindu terhadap tanah leluhur atau karena wilayah tersebut mengingatkan mereka pada Moravia — sebuah daerah dengan lanskap yang mirip, yakni dataran subur yang cocok untuk perkebunan.

Kehadiran bangsa Belanda di kawasan Deli Serdang memang cukup kuat pada abad ke-19, khususnya dalam pengembangan perkebunan tembakau Deli yang sangat terkenal di mata dunia. Banyak wilayah yang diberi nama asing oleh mereka, sebagai bentuk dominasi dan penanda kolonial. Maka tak heran jika nama “Tanjung Morawa” dianggap sebagai warisan linguistik dari masa penjajahan itu.

Kearifan Lokal dan Latar Budaya

Sementara itu, versi kedua yang lebih membumi menyebutkan bahwa nama “Tanjung Morawa” berasal dari bahasa dan kearifan lokal masyarakat Melayu dan Suku Karo yang mendiami kawasan ini sejak dahulu kala. Dalam versi ini, “Tanjung” merujuk pada sebuah daratan yang menjorok atau berada di tepi sungai atau rawa, sedangkan “Morawa” dipercaya berasal dari kata “Rawa” — menggambarkan kondisi geografis kawasan ini yang dahulu penuh dengan rawa-rawa dan tanah berlumpur.

Baca Juga:  Topeng Sang Penipu di Balik Pencurian Karya Tulis

Nama tersebut kemudian berkembang menjadi “Tanjung Morawa” untuk menggambarkan daerah tanjung yang dipenuhi rawa, yang perlahan-lahan berubah menjadi wilayah yang subur dan strategis setelah dilakukan pembukaan lahan untuk permukiman dan pertanian. Versi ini menunjukkan kedekatan masyarakat dengan alam dan kebiasaan penamaan tempat berdasarkan kondisi geografis.

Perpaduan Sejarah dan Modernitas

Kini, Tanjung Morawa telah berkembang pesat menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Deli Serdang. Dengan keberadaan berbagai kawasan industri, pusat pendidikan, hingga jalur transportasi utama seperti jalan tol dan jalur kereta api, Tanjung Morawa tidak hanya menyimpan sejarah, tetapi juga menjadi bagian penting dari pembangunan masa depan Sumatera Utara.

Namun, sejarah dan asal-usul nama tetap penting untuk dikenang. Ia menjadi cermin perjalanan waktu, dari era kolonial hingga era modern, dari rawa-rawa hingga kota yang sibuk.

Baik berasal dari “Tanjung Moravia” versi kolonial Belanda maupun dari “tanjung dan rawa” versi lokal, nama Tanjung Morawa menjadi simbol perjalanan sejarah yang kaya makna. Generasi muda diharapkan mampu mengenali dan melestarikan cerita-cerita ini sebagai bagian dari identitas daerah yang membanggakan.

Ilham Trihuneindonesia.com

Berita Terkait

Belajar dari Bencana Banjir 2025, Rusaknya Tanggul Percut Ancam Keselamatan Warga
Tokoh Masyarakat H. Nurdin Barus Apresiasi PT Bhineka Perkasa Jaya Sulap Lahan Tidur Jadi Pusat Kuliner UMKM
Ketika Keberanian Menjadi Awal dari Segala Prestasi
Perwakilan DPD PPBMI Sumut Hadiri Pertemuan Akbar Umat Islam di Lampung
Uang Bisa Mengubah Penampilanmu, Tapi Jangan Biarkan Ia Mengubah Bahasamu dan Sopan Santunmu
TPP Pegawai Daerah Dievaluasi: Efisiensi Anggaran atau Bukti Salah Kelola
Memastikan Kelanjutan Program Prioritas di Tengah Pengurangan Dana Pusat: Strategi ASN Pemkab Langkat Menjawab Tantangan Anggaran
Berita ini 48 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 04:29

Korupsi Penjualan Aluminium Rp133 Miliar, Kejati Sumut Tahan Dua Pejabat Inalum

Selasa, 16 Desember 2025 - 06:17

Korban Kekerasan TNI Gugat UU Peradilan Militer ke Mahkamah Konstitusi

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:10

Bentrokan Ormas di Langkat: Sorotan Mengarah ke Dugaan Permainan Oknum TNI–Polri dalam Penanganan Kasus

Jumat, 5 Desember 2025 - 13:43

TEROBOSAN FORENSIK PAJAK Dr. Joko Ismuhadi di FEB UGM: Rumus R = E + A – L Bongkar Modus Back-to-Back Loan dan Penggelapan di Sektor Retail Cash Intensive

Kamis, 4 Desember 2025 - 05:16

Arief Martha Rahadyan Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Selamatkan Aset Rp 23 Triliun dari Mafia Tanah

Kamis, 4 Desember 2025 - 04:47

Rini Agustin Teriak Minta Keadilan, Suami Dijebloskan ke Sel Polsek Medan Tembung Tanpa Bukti, Tanpa Surat, Tanpa Saksi

Rabu, 26 November 2025 - 13:18

Dana Hibah KONI Asahan Terkatung Katung, Penegak Hukum Saling Lempar

Senin, 24 November 2025 - 14:10

Kejati Sumut Sita Rp113 Miliar dalam Kasus Dugaan Korupsi Aset Citra Land

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x