Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman Berbahan Putih Telur

- Editor

Jumat, 7 Maret 2025 - 08:32

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Medan | Tribuneindonesia.com

Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman dibangun pada tahun1885 oleh seorang Raja Sunggal bernama Datuk Badiuzzaman Surbakti. Masjid ini terletak dikawasan jalan Medan Sunggal, Kecamatan Sunggal, Medan, Sumatera Utara. Mempunyai banyak sejarah perjuangan raja dan datuk di Tanah Deli, pada masa perang tanduk benua atau disebut perang songgal tahun 1672 sampai tahun 1895 dalam melawan Kolonial Belanda saat Indonesia di jajah, ditanah Deli.

Dahulunya, Pembangunan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman ini juga sempat ditentang oleh Kolonial Belanda, sehingga material semen sengaja tidak diizinkan Belanda untuk membangun masjid tersebut.

Pengurus Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Datuk Muhammad Ikram menceritakan pembangunan masjid ini terbilang unik, karena menggunakan berbahan putih telur sebagai bahan perekat material bangunan, dan Masjid yang tepatnya berdampingan dengan instalasi PDAM Tirtanadi, kini masih berdiri dengan kokoh serta menjadi bangunan masjid bersejarah dan salah satu tertua di kota Medan.

“Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman, dibangun oleh seorang Raja Sunggal di tahun1885, melihat sejarah masjid ini dibangun dengan berbahan putih telur sebagai pelekat pasir dan tanah bangunan Masjid,” karena dulunya belanda tidak mengizinkan berdirinya bangunan Masjid ini di kawasan Tanah deli dan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman adalah menjadi bukti adanya sejarah perjuangan raja dan datuk di Tanah Deli, pada masa perang tanduk benua atau disebut perang songgal tahun 1672 sampai tahun 1895 dalam melawan Kolonial Belanda,” kata Datuk Muhammad Ikram, jumat (07/03/2024) siang.

Datuk Muhammad Ikram menjelaskan Pembangunan masjid tertua ini dulunya pernah ditentang oleh para kolonial Belanda yang akan merebut Tanah Deli, sehingga semen sengaja tidak diizinkan oleh Belanda untuk digunakan dalam membangun masjid.

“Meski ditentang Belanda. Datuk Badiuzzaman bersama pengikutnya mampu mendirikan masjid dengan menggunakan putih telur sebagai perekatnya,” sebutnya.

Sambungnya. Dalam sejarah, bangunan masjid digunakan sebagai tempat beribadah dan bermusyawarah oleh Datuk Badiuzzaman.

Baca Juga:  Dubes Uni Emirat Arab Shalat Dhuhur di Mesjid Raya Banda Aceh Bareng Wagub Dek Fad

“Terbukti, hingga kini bangunan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman ini masih berdiri tegak dan kokoh, Masjid ini juga masih digunakan sebagai tempat ibadah untuk warga sekitar dan luar kota Medan,”ucapnya.

Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman memiliki enam jendela didominasi dengan sentuhan warna hijau dan kuning. Kedua warna tersebut identik warna khas Suku Karo dan Melayu.

“Tentunya untuk menjaga nilai nilai sejarahnya, kami pihak Kenaziran Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman akan terus tetap menjaga keasliannya.

“Masjid ini terdapat empat pilar berwarna hijau sebagai penyangga sekaligus ornamen masjid. Selain itu, juga ada sebuah mimbar permanen yang terbuat dari batu,” Sebut Datuk.

Diucapkannya, selama bulan suci Ramadan, Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman sampai saat ini tak termakan peradaban zaman. Selalu kerap dikunjungi warga lokal ataupun warga dari berbagai daerah untuk datang melaksanakan sholat lima waktu dan sekaligus beristirhat sambil menunggu berbuka puasa.

“Ditanya, kunjungan masyarakat selama bulan puasa ke masjid ini, ya setiap harinya disini ramai sekali, yang datang silih berganti, mulai sejak siang sampai sore hingga jelang berbuka puasa. Ada yang dari Medan, banyak juga dari luar kota yang sholat di masjid kita ini,”dijelaskannya.

Sambung Datuk, selain banyaknya masyarakat datang dari berbagai penjuru untuk menjalankan ibadah sholat, pihak kenaziran masjid sering melakukan kegiatan pengajian, tadarus, berbuka puasa dan sholat tarawih di bulan Ramadhan.

“Selama Bulan Ramadhan saat ini, banyak kegiatan di Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman, seperti pengajian, tadarus dan berbuka puasa bersama dan dahulunya masjid Kedatukan ini juga digunakan para raja dan datuk dalam mengatur strategi perang songgal dalam melawan penjajahan Kolonial Belanda yang akan merebut wilayah Tanah Deli,”tutup Datuk Muhammad Ikram.

Berita Terkait

Kantin & Pemancingan Keluarga Gelar “Fun Fishing”, Angkat Potensi Wisata Bahari Simpang Lhee
Grand Opening Café Omniia, Hadirkan Suasana Baru di SPBU Alue Dua Langsa
Gerbang Surga Subuh Berkah: Jamaah Penuhi Masjid Amaliah, Iman Menguat, Umat Bersatu
Deli Serdang Menolak Pecah! Pemerintah Tegaskan Tak Ada Tempat Bagi Intoleransi
Mualaf Center Indonesia Kota Bitung Laksanakan Qurban Tahunan, Bantu Mualaf dalam Proses Menjadi Muslim yang Baik
Berkunjung Ke Posko Wamenag Sebut Presiden Prabowo Siapkan Perkampungan Bagi Jemaah Haji
Jelang Armuzna, Tim Kemenag Tinjau Persiapan Sektor di Daker Makkah
Fokus Pantau Landis, Tim PPIH Sektor 4 Makkah Gelar Rakor Jelang Armuzna
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:15

Akhir Tahun 2024, Diduga Dinkes Belum Membayar TPK Nakes

Selasa, 17 Juni 2025 - 08:45

Sudah Tutup Lama, Karyawan PTPN I Tetap Dikutip Iuran Wajib Kopkar Mon Madu

Selasa, 17 Juni 2025 - 05:07

Jelang RUPS PLN, X Dihebohkan Munculnya Hastag #CopotDarmo dan #savePLN

Senin, 16 Juni 2025 - 17:17

“Peringatan Keras! Sekjen SIP Jangan Main Api di Perbatasan Sengketa 4 Pulau Bisa Picu Konflik Serius”

Senin, 16 Juni 2025 - 16:51

“BIO JP: Pupuk Organik Misterius Berteknologi Nano yang Siap Guncang Dunia Pertanian!”

Senin, 16 Juni 2025 - 07:06

Duel Berdarah, Seorang Warga Luka Berat Usai Ditusuk Senjata Tajam.

Senin, 16 Juni 2025 - 04:48

KAKI Aceh Teliti Proyek Pengadaan Barang dan Jasa: Temukan Indikasi Penyimpangan di Sejumlah Daerah

Senin, 16 Juni 2025 - 00:23

Aktivis Sumut Desak Presiden Prabowo Tuntaskan Polemik 4 Pulau Cegah Retaknya Persaudaraan Aceh–Sumut!

Berita Terbaru

Headline news

Akhir Tahun 2024, Diduga Dinkes Belum Membayar TPK Nakes

Selasa, 17 Jun 2025 - 09:15

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x