Medan | Tribuneindonesia.com
Tak banyak yang tahu, di balik riuhnya lalu lintas Jalan Prof. H. M. Yamin, S.H., Medan, ada sosok wanita tangguh yang telah lebih dari satu dekade berjuang di jalanan demi menyekolahkan anak-anaknya. Dialah Rosmery Marpaung, atau lebih dikenal dengan panggilan Mamak Tia, seorang ibu berusia 53 tahun yang tak pernah menyerah pada keadaan.
Sejak tahun 2017 hingga sekarang, Mamak Tia setia menjajakan rokok keliling dari warung kopi ke warung tuak di seputaran Jalan Yamin. Sebelumnya, dari 2012 hingga 2016, ia juga berjualan rokok di kawasan Pajak Petisah Jalan Rotan, Medan. Dalam panas dan hujan, Mamak Tia terus berjalan dengan semangat yang tak pernah padam.
“Saya cuma mau anak-anak sekolah tinggi. Biar nasib mereka nggak seperti kami orangtuanya,” ucapnya pelan, saat diwawancarai di sebuah warung kopi dekat Sekretariat DPP TKN Kompas Nusantara, Selasa (17/6/2025).
Didampingi suaminya, Calvin Hutabarat (50), seorang penarik becak bermotor (betor), perjuangan mereka berbuah manis. Anak sulung mereka, Chyntya Yohanna Putri Hutabarat, kini duduk di tingkat akhir perkuliahan di kampus IT&B Jalan Mahoni, Medan.
Sementara anak kedua mereka, Henokh Yosua Maranatha Hutabarat, masih bersekolah di SMA Negri 8 Medan dan terus didorong untuk menggapai cita-citanya. Keluarga kecil ini saat ini masih tinggal menumpang di rumah orang tua Mamak Tia, tepatnya di Jalan Madio Sentoso, Gang Telo No. 3, Medan.
Walau hidup sederhana dan serba pas-pasan, semangat mereka tak pernah goyah. Setiap batang rokok yang dijual, setiap penumpang yang diantar, adalah bentuk cinta dan pengorbanan untuk masa depan anak-anak.
Mamak Tia adalah bukti nyata bahwa kasih ibu tak hanya melindungi, tapi juga berani bertarung di garis depan kehidupan. Di tengah kota yang keras, ia adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang tak berharap pujian, hanya ingin melihat anak-anaknya berdiri tegak menatap masa depan.
Ilham Tribuneindonesia.com