Aceh | TribuneIndonesia.com
Program Jaksa Masuk Dayah kembali digelar dan kali ini menyapa para santri di Dayah Darussa’dah Cot Tarom, Bireuen, serta Madinatuddiniyah Paloh Lada, Aceh Utara, Kamis (20/11/2025). Kegiatan edukatif ini menggandeng Bank Aceh Syariah sebagai mitra, menghadirkan tiga pemateri utama: Tgk. Syekh Muhsin, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Ali Rasab Lubis, S.H. selaku Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Aceh, serta perwakilan Bank Aceh Syariah dari Cabang Bireuen dan Samudera.
Kehadiran para narasumber disambut antusias oleh ratusan santriwan-santriwati serta dewan guru. Mereka menilai kegiatan ini menjadi momentum penting dalam pembinaan karakter dan perluasan wawasan hukum bagi generasi muda Aceh.
Dalam materinya, Syekh Muhsin menekankan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk membentengi generasi muda dari ancaman sosial yang kian kompleks, seperti narkoba, judi online, pergaulan bebas, hingga kejahatan digital. Ia menegaskan bahwa dayah memiliki posisi sentral dalam membentuk karakter berakhlak baik sekaligus melek hukum.
“Ini adalah ikhtiar bersama agar santri kita tumbuh menjadi generasi kuat, cerdas, dan terlindungi dari bahaya sosial,” ujarnya.
Dari Bank Aceh Syariah Cabang Bireuen, Cut Dewi memperkenalkan berbagai produk tabungan yang dapat diakses oleh santri. Sementara itu, Aswin Arif dari Cabang Samudera menjelaskan pentingnya budaya menabung sejak dini untuk menumbuhkan kemandirian dan perencanaan keuangan yang baik.
Kasi Penerangan Hukum Kejati Aceh, Ali Rasab Lubis, dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi terhadap sinergi antara Kejaksaan dan Pemerintah Aceh. Ia menyebut bahwa kegiatan tersebut bukan hanya penyuluhan hukum, tetapi momentum kebangkitan literasi hukum bagi kalangan santri.
“Alhamdulillah, kolaborasi ini menjadi jembatan edukasi hukum yang bermanfaat bagi santri dan masyarakat,” kata Ali.
Program Jaksa Masuk Dayah diharapkan terus berlanjut dan menjangkau seluruh dayah di Aceh. Dengan dukungan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan lembaga pendidikan, kegiatan ini diyakini akan melahirkan generasi santri Aceh yang tangguh, berakhlak, bermoral, serta memiliki kesadaran hukum yang tinggi dalam menghadapi tantangan era digital dan sosial modern. []
















