Batang Kuis I TribuneIndonesia.Com-3 September 2025 – Malam yang semula tenang di pelataran Cafe Agam, Desa Tanjung Sari, mendadak ricuh. Bukan karena konser dangdut, bukan pula karena listrik padam, melainkan karena duel panas dua pemimpin kubu yang sama-sama ngotot ingin menang. Konon, pertempuran sengit ini dipicu oleh dua hal yang sama-sama “mahal”, yakni perebutan lahan kaki lima dan perebutan seorang kekasih.
Seolah lahan dagangan belum cukup bikin panas, rupanya asmara ikut menyiram bensin ke api persaingan. Jadilah duel dramatis yang bikin para pengunjung kafe lebih betah menonton daripada menyeruput kopi. “Awalnya kami kira ini hiburan gratis dari kafe,” ujar salah satu pengunjung sambil menahan tawa. “Eh, ternyata ini bukan stand-up comedy, tapi stand-off dua pemimpin.”

Sayangnya, meski sudah keluar keringat dan suara yang lebih keras dari speaker kafe, tak ada pemenang. Yang ada hanya dada sesak, hati hampa, dan sedikit malu karena duel mereka malah jadi tontonan warga. Akhirnya, kedua pemimpin kubu memilih mundur teratur. Mereka meninggalkan arena dengan wajah kecewa, ibarat penonton sinetron yang ditinggal pas lagi seru-serunya.
Malam itu pun ditutup dengan satu pelajaran penting: kalau mau rebutan lahan atau kekasih, jangan di kafe soalnya bisa bikin orang salah sangka jadi hiburan live music.
Ilham Gondrong