Medan I Tribuneindonesia.com
Kerusakan jalan parah di akses masuk Gerbang Tol Semayang bukan lagi sekadar persoalan infrastruktur—melainkan ancaman nyata terhadap keselamatan warga. Jalan sepanjang satu kilometer yang menjadi urat nadi mobilitas warga dan jalur utama menuju tol kini berubah menjadi medan berbahaya: lubang-lubang besar menganga, aspal hancur tak beraturan, dan genangan air mengintai setiap datang hujan.
Situasi ini mengancam nyawa. Banyak pengendara nyaris kehilangan kendali, beberapa bahkan mengalami kecelakaan. Gus Syahputra, pengemudi mobil yang rutin melintas di jalur ini, menceritakan pengalamannya nyaris celaka: “Kalau malam dan hujan, lubang-lubangnya tak terlihat. Ban saya pernah terperosok dalam, hampir saja terguling. Untung bisa dikendalikan,” katanya, Sabtu malam (24/05/2025).
Keluhan serupa datang dari banyak warga. Mereka sudah berulang kali melaporkan kondisi ini kepada pihak berwenang. Namun hingga kini, respons yang ditunggu tak kunjung datang. “Sudah banyak yang jatuh. Ban kendaraan sobek, velg penyok, motor terjungkal. Tapi tak ada yang peduli. Seolah-olah nyawa kami tak berharga,” ucap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Lebih ironis lagi, jalan ini adalah akses penting tidak hanya bagi warga, tetapi juga untuk distribusi logistik dan jalur menuju Binjai. Meski menjadi simpul strategis konektivitas, pemerintah seolah abai. Tak satu pun pihak—baik Pemerintah Daerah, Provinsi, hingga Jasa Marga sebagai pengelola tol—mau secara tegas mengambil tanggung jawab.
Di tengah jargon pembangunan dan konektivitas, fakta ini menyayat: jalan rusak dibiarkan, rakyat dibiarkan berjudi dengan maut setiap hari.
Ketika Infrastruktur Diabaikan, Nyawa Dipertaruhkan Jalan bukan hanya urusan aspal dan beton. Ia adalah urat nadi kehidupan rakyat. Ketika dibiarkan rusak tanpa perbaikan, itu adalah cermin dari ketidakpedulian yang mematikan.
Kini, masyarakat menuntut lebih dari sekadar janji. Mereka menuntut tindakan nyata. Sebelum jalan maut ini merenggut korban berikutnya.
Ilham Tribuneindonesia.com