Jakarta I TribuneIndonesia.com-Di tengah derasnya arus informasi dan tantangan komunikasi publik yang semakin kompleks, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol. Dr. Sandi Nugroho, SIK, SH, M.Hum menegaskan pentingnya penguatan nilai-nilai kerohanian sebagai kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas kehumasan Polri.
Gagasan ini menjadi sorotan menarik karena menunjukkan bahwa kekuatan spiritual bukan sekadar pelengkap, melainkan fondasi utama dalam membentuk personel Humas Polri yang humanis, santun, dan beretika dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Menurut Zulfan Nababan, pengasuh pondok pesantren sekaligus aktivis dakwah, langkah yang dilakukan Kadiv Humas Polri ini sejalan dengan tuntunan Rasulullah SAW dalam menjaga keseimbangan antara tugas duniawi dan hubungan dengan Sang Pencipta.
Rasulullah SAW pernah menunjukkan bahwa interaksi manusia bisa meninggalkan kesan di hati. Maka beliau mengajarkan agar kesan itu dikelola dengan memperkuat hubungan kepada Allah melalui amalan-amalan rohani,” ujar Zulfan.
Nilai itu pula yang kini dihidupkan di lingkungan Divisi Humas Mabes Polri. Kegiatan kerohanian yang dilaksanakan secara istiqamah telah menciptakan suasana kerja yang penuh ketenangan dan kebersamaan. Para personel Humas Polri dibimbing untuk memandang tugas komunikasi dan penyampaian informasi sebagai bagian dari ibadah, sebagaimana sabda Nabi: “Kalimat yang baik adalah sedekah.”
Zulfan menilai, langkah ini bukan hanya memperkuat sisi spiritual, tetapi juga meningkatkan profesionalisme aparat Humas dalam menyampaikan pesan publik. Sebab, setiap kata dan kalimat dalam komunikasi publik sejatinya mencerminkan isi hati dan pikiran.
“Kalimat yang disampaikan di media sosial maupun media massa akan dimintai pertanggungjawaban, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an: Dan janganlah engkau mengikuti sesuatu yang engkau tidak ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati akan dimintai pertanggungjawaban,” tutur Zulfan.
Dengan dasar itulah, Divisi Humas Polri di bawah kepemimpinan Irjen Sandi Nugroho mengintegrasikan kegiatan kerohanian dalam aktivitas kehumasan — mulai dari pembinaan mental hingga doa bersama sebelum bertugas. Pendekatan ini terbukti memperkuat jiwa pengabdian personel dalam menjalankan misi informasi publik yang menenangkan dan mencerahkan masyarakat.
Kerohanian keagamaan di lingkungan kerja adalah strategi tepat untuk menghasilkan personel Humas yang berkarakter humanis, sesuai harapan masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan nilai Tribrata poin pertama: Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tegas Zulfan.
Ia menambahkan, setiap satuan tugas di berbagai bidang dapat meneladani pola kepemimpinan Irjen Sandi Nugroho yang menyatukan profesionalitas dan spiritualitas. Dengan begitu, tugas-tugas berat dalam dunia komunikasi publik dapat dijalankan dengan hati yang bersih, tenang, dan penuh tanggung jawab.
Menyampaikan informasi bisa menjadi ladang pahala, bisa juga menjadi lahan dosa. Maka dibutuhkan niat yang benar dan suasana batin yang bersih agar setiap pesan yang keluar membawa kedamaian bagi masyarakat,” pungkas Zulfan.
Langkah Kadiv Humas Mabes Polri ini membuktikan bahwa di tengah dinamika era digital, iman dan moral tetap menjadi kompas utama dalam mengarahkan komunikasi publik yang bijak, santun, dan menyejukkan.
Ilham TribuneIndonesia.com















