PANDEGLANG|TribuneIndonesia.com
Ramainya pemberitaan terkait dugaan tidak jelasnya penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN Pasirloa, Desa Pasirloa, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, menambah daftar panjang potret buram pengelolaan anggaran pendidikan di daerah. Kondisi sekolah yang tampak kumuh, plafon bolong, hingga keramik pecah seolah menguatkan dugaan bahwa dana BOS tidak dikelola sebagaimana mestinya.
Soleh, anggota Ormas Badak Banten Perjuangan (BBP) DPC Kabupaten Pandeglang, dengan tegas mendesak pihak terkait segera turun tangan. Ia menilai pengelolaan dana BOS di SDN Pasirloa harus diaudit secara transparan agar publik mengetahui ke mana sebenarnya aliran anggaran tersebut.
“Kalau memang dana BOS digunakan sesuai juknis, seharusnya kerusakan ringan di sekolah bisa segera ditangani. Faktanya, SDN Pasirloa terlihat kumuh dan banyak fasilitas yang rusak. Ini jelas ada yang tidak beres,” tegas Soleh.
Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang yang membuka celah dugaan penyimpangan anggaran.
“Kalau pengawasan terus dibiarkan lemah, dugaan penyalahgunaan dana BOS bukan hanya terjadi di Pasirloa, tapi bisa juga di sekolah lain. Ini menyangkut hak anak-anak untuk belajar di tempat yang layak,” tambahnya.
Masyarakat pun mendukung desakan agar segera dilakukan audit dan penelusuran mendalam terkait penggunaan dana BOS di SDN Pasirloa. Mereka menilai transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk mencegah kebocoran anggaran yang sejatinya diperuntukkan bagi siswa.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang belum memberikan klarifikasi resmi atas ramainya dugaan dana BOS di SDN Pasirloa tersebut.”(Tim/red)