Pantai Labu | TribuneIndonesia.com –
Jalan penghubung antara Desa Sugiharjo dan Desa Tengah, Kecamatan Pantai Labu, kini rusak parah. Kerusakan itu diduga kuat akibat lalu lalang truk bermuatan material proyek pengaspalan milik Dinas PUPR Deli Serdang dengan tonase berlebihan.
Padahal, jalan tersebut sebelumnya masih mulus dan nyaman dilalui warga. Namun kini, aspal mulai retak, bergelombang, bahkan hancur di sejumlah titik. Jalan yang menjadi urat nadi aktivitas masyarakat berubah jadi mimpi buruk.
“Dulu jalan ini bagus, sekarang rusak parah gara-gara mobil proyek. Kalau hujan, jalan becek dan penuh lubang, kami jadi susah lewat,” keluh seorang warga junaidi dengan nada kecewa.
Ironisnya, kerusakan fatal ini seolah tak dianggap masalah. Pihak pengawas proyek tutup mata, tidak ada langkah pencegahan ataupun solusi untuk mengurangi dampak dari kendaraan bertonase raksasa yang melintas setiap hari.
“Pengawas seakan tidak peduli. Jangan sampai karena kelalaian mereka, rakyat yang harus menanggung akibatnya. Kalau terus dibiarkan, warga siap turun ke jalan menggelar protes besar-besaran,” tegas seorang tokoh masyarakat Abdul Hadi dengan nada geram.
Kondisi ini semakin menambah daftar hitam citra Dinas PUPR Deli Serdang, yang sebelumnya juga disorot karena dugaan kecurangan dalam proyek pengaspalan di Desa Tengah. Publik menilai, ini bukan sekadar lemahnya pengawasan, melainkan indikasi pembiaran yang merugikan rakyat.
Warga kini menuntut pemerintah daerah dan aparat penegak hukum segera bertindak tegas. Jalan yang hancur harus segera diperbaiki, dan pihak-pihak yang lalai mesti dimintai pertanggungjawaban. Rakyat sudah cukup sabar. Jangan tunggu amarah meledak di jalanan!
TribuneIndonesia.com

















