Jakarta | TribuneIndonesia.com
Pelantikan Letjen Djon Afriandi sebagai Panglima Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mencatatkan sebuah sejarah baru dalam tubuh TNI. Untuk pertama kalinya, pucuk pimpinan Kopassus diemban oleh sosok yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
Tradisi kepemimpinan di lingkungan TNI umumnya melihat pergeseran posisi dari komando pasukan elite ke jabatan strategis lain di luar satuan asal. Namun, langkah kali ini menandai sebuah konsistensi dan kesinambungan kepemimpinan di tubuh Kopassus. Letjen Djon Afriandi tidak hanya mengenal medan operasi pasukan elite ini, tetapi juga tumbuh dan berkarier di dalamnya.
Kopassus, yang dikenal dengan motto “Berani, Benar, Berhasil”, memerlukan komando yang memahami secara detail karakter prajurit, pola latihan, hingga strategi penugasan. Dengan pengalaman langsung memimpin sebagai Danjen, Letjen Djon Afriandi memiliki modal kuat untuk memperkuat profesionalisme, disiplin, dan daya tempur Kopassus.
Kehadirannya sebagai Panglima Kopassus diharapkan tidak sekadar mempertahankan reputasi, tetapi juga melakukan inovasi dalam menghadapi tantangan militer modern. Era digital, ancaman siber, dan bentuk-bentuk konflik asimetris memerlukan adaptasi taktik dan teknologi yang tepat.
Sejarah baru ini menjadi pesan penting: kesinambungan kepemimpinan yang dibangun dari internal satuan dapat memperkuat soliditas dan efektivitas pasukan. Bagi prajurit Kopassus, ini bukan sekadar pergantian panglima, melainkan momentum kebanggaan yang mematri loyalitas dan semangat juang. (#)