Oleh: Chaidir Toweren, SE.,KJE
TribuneIndonesia.com
Sebagai warga Kota Langsa, saya merasa lega sekaligus optimis ketika mendengar wacana Walikota Langsa, Jeffry Sentana S Putra, SE yang berencana menerapkan sistem parkir berbasis barcode di wilayah kota. Ini adalah angin segar di tengah kondisi pengelolaan parkir yang selama ini sangat mengecewakan dan membebani masyarakat.
Selama beberapa tahun terakhir, sistem parkir di Langsa seperti tanpa arah dan tanpa pengawasan yang jelas. Setelah dikelola oleh pihak ketiga, parkir berubah menjadi momok baru bagi warga. Tarif resmi untuk kendaraan roda dua yang seharusnya Rp1.000 kerap dipungut Rp2.000 tanpa dasar yang sah. Parahnya lagi, karcis parkir sebagai bukti pembayaran pun jarang, bahkan hampir tidak pernah diberikan.
Pengalaman pribadi saya, dalam satu hari, bisa menghabiskan Rp10.000 hanya untuk parkir. Hal ini terjadi karena di banyak titik, meski hanya berpindah beberapa meter dari lokasi sebelumnya, kita tetap dikenakan biaya parkir baru. Sistem seperti ini jelas merugikan masyarakat dan tidak adil. Di sisi lain, pemerintah pun kehilangan potensi pendapatan asli daerah karena tidak adanya sistem transparansi dan akuntabilitas.
Maka, saat Walikota Jeffry menyampaikan idenya dalam wawancara dengan Harian Serambi Indonesia untuk menerapkan sistem barcode dalam pengelolaan parkir, saya melihat ini sebagai langkah cerdas dan solutif. Teknologi barcode memungkinkan pencatatan transaksi secara digital, memberikan bukti pembayaran, serta memudahkan pengawasan terhadap kinerja petugas parkir.
Lebih dari itu, sistem ini akan menjadi tameng dari praktik pungutan liar yang merajalela. Penggunaan barcode juga berarti warga tidak perlu lagi membawa uang tunai kecil, cukup menggunakan ponsel atau kartu, jika sistem itu juga dikembangkan ke arah cashless.
Saya yakin, apabila diterapkan dengan komitmen dan integritas, sistem parkir barcode ini bukan hanya akan meringankan beban warga, tetapi juga memperbaiki citra pelayanan publik di Kota Langsa. Sudah saatnya kita bergerak dari sistem manual yang rawan manipulasi menuju sistem digital yang transparan dan modern.
Sebagai warga, saya sepenuhnya mendukung langkah ini. Saya juga mengajak masyarakat Kota Langsa untuk memberikan dukungan moral maupun kritik yang membangun agar sistem ini benar-benar berpihak pada kepentingan publik.