Manajemen Konflik: Kunci Menjaga Arah Perjuangan

- Editor

Senin, 19 Mei 2025 - 11:38

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TribuneIndonesia.com

Dalam setiap perjuangan menuju perubahan, konflik adalah sesuatu yang nyaris tak terelakkan. Entah itu konflik ide, kepentingan, strategi, atau bahkan ego. Namun yang perlu dipahami, konflik bukan musuh utama perjuangan. Justru, ketika dikelola dengan tepat, konflik bisa menjadi sumber energi baru dan pemurni arah gerakan.

Perjuangan apa pun, entah dalam lingkup masyarakat sipil, gerakan antikorupsi, hingga perubahan kebijakan desa, pasti melibatkan banyak pihak dengan latar belakang, sudut pandang, dan harapan yang beragam. Perbedaan itu wajar, bahkan sehat. Tapi tanpa manajemen konflik yang tepat, perbedaan bisa berubah menjadi perpecahan yang merusak.

Mengapa Manajemen Konflik Penting Saat Perjuangan Berlangsung?

Karena saat perjuangan sedang berjalan, energi, waktu, dan fokus seharusnya tersalurkan untuk melawan ketidakadilan atau membangun perubahan. Bila konflik internal tidak dikelola, energi itu justru habis untuk mempertahankan ego, menjatuhkan kawan seperjuangan, atau mempertahankan posisi yang tak strategis.

Manajemen konflik bukan berarti menghindari konflik. Sebaliknya, ia menuntut keterampilan untuk membuka ruang dialog, mendengar dengan empati, mencari titik temu, dan fokus pada tujuan bersama. Dalam banyak gerakan besar, yang membedakan antara keberhasilan dan kegagalan bukan hanya strategi, tapi seberapa mampu para penggeraknya mengelola konflik internal.

Baca Juga:  Benarkah Poligami, Menjembatani Kesenjangan Gender Dalam Perspektif Baru

Menjaga Tujuan, Bukan Kepentingan Pribadi

Satu hal yang sering dilupakan dalam perjuangan kolektif adalah bahwa tidak semua perbedaan harus diselesaikan dengan menang-kalah. Terkadang, cukup dengan saling memahami dan sepakat untuk melangkah bersama. Tujuan besar harus selalu menjadi kompas, bukan ambisi pribadi.

Bagi para pejuang perubahan, terutama di tingkat akar rumput seperti desa atau komunitas lokal, manajemen konflik adalah bagian dari kepemimpinan yang transformatif. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa perbedaan tidak membelokkan arah, tapi justru memperkaya jalan perjuangan.

Karena perjuangan sejati bukan tentang siapa yang paling lantang, tapi siapa yang paling mampu menjaga bara tetap menyala, tanpa membakar rumah sendiri.

Oleh : Chaidir Toweren, SE, K.JE

Berita Terkait

Sekilas Antara Reformasi 1998 dan Demonstrasi Saat Ini: Perbedaan Konteks, Pemicu, dan Dinamika
Sakit Gigi, Sakit “Murahan” yang Bisa Bikin Hidup Berantakan
Nisa, Putri Deli Serdang yang Harumkan Nama Daerah di Dangdut Academy 7 Indosiar
Judul Sensasional “Bupati Rasa Debt Collector” Media Jangan Jadi Kompor Konflik
Kritik Bukan Kejahatan, Mengapa Pemerintah Harus Belajar Mendengar Pers
Bimtek Desa: Proyek Pemangku Kepentingan yang Membebani, Bukan Solusi
Langkah Tegas Mabes Polri: Melindungi Jurnalis, Mengingatkan Pers Jangan Jadi Penyalahguna Kebebasan
ASN Meradang,  Pemerintah Tak Peka
Berita ini 79 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Minggu, 31 Agustus 2025 - 16:03

Muskab VI IPSI Lampung Selatan 2025: Bupati Egi Dukung IPSI Jadi Garda Pelestarian Budaya dan Prestasi

Minggu, 31 Agustus 2025 - 12:45

Rapat Penetapan Pengurus GBNN Aceh Tenggara Tahap II Resmi Digelar

Minggu, 31 Agustus 2025 - 00:38

MPK PB HMI Tegaskan Aksi Damai Konstitusional, Negara Harus Lindungi Hak Warga

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 08:25

GMBI Lampung Ajak Masyarakat Jaga Stabilitas dan Tidak Mudah Terprovokasi

Kamis, 28 Agustus 2025 - 14:00

Presiden PADI Burlian Sjafei Tandatangani Kesepakatan Pinjam Pakai Kantor

Kamis, 28 Agustus 2025 - 09:36

HUT ke-56, PAC IPK STM Hilir Bagikan 50 Paket Sembako dan Ziarah ke Makam Olo Panggabean

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:23

Muhammadiyah Wonogiri Gelar Sarasehan Petani Nangka di Desa Jomboran

Senin, 25 Agustus 2025 - 07:30

Senator Casytha Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x