Jimbaran | Tribuneindonesia.com
Puluhan warga perumahan Puri Gading Jimbaran Bali menggelar aksi protes terhadap PT MSC selaku Developer perumahan Puri Gading Jimbaran, rabu (12/3/2025).
Aksi protes warga tersebut, akibat jembatan penghubung perumahan dengan jalan utama Uluwatu tak kunjung selesai dikerjakan dan pihak Developer tak pernah memberikan kepastian kapan proyek yang kini mangkrak tersebut selesai.
Kejadian ini berdampak pada aktivitas warga setempat yang merasa terganggu. Terlebih jalan tersebut merupakan jalan utama menuju jalan raya Uluwatu dan akses menuju lokasi wisata.
” Sangat berdampak pada warga sekitar dan warga asing yang melalui jalan tersebut, karena jalan Puri Gading merupakan akses menuju beberapa tujuan wisata yaitu Balangan dan sudah dijadikan jalan shortcut. Jadi dengan putusnya ini (jembatan) semua terganggu, “jelas I Wayan Mana, Kelian Dinas Banjar Bhuana Gubug Jimbaran, yang ikut dalam aksi protes tersebut.
“Tuntutan dari warga sangat sederhana perbaiki sesegera mungkin jembatan ini. Jembatan ini prosesnya sudah sejak lama semenjak januari kemarin. Cuma penyelesainnya sampai detik ini belum selesai, ” Keluhnya.
Sebelumnya Kepala Lingkungan (kaling) maupun warga setempat telah melakukan pertemuan secara perorangan, namun pihak developer mengaku tidak memiliki biaya lagi untuk menyelesaikan jembatan tersebut.
Dengan mangkraknya pengerjaan jembatan ini, mengakibatkan hampir setiap hari terjadi kemacetan di area jebolnya jembatan tersebut.
Salah satu warga setempat yang bernama Andianto Nahak, membenarkan jika hampir setiap hari lokasi jebolnya jembatan tersebut macet dan krodit pada pagi dan sore hari.
“kami sebagai wakil warga berharap dengan kerendahan hati pihak developer bertanggung jawab atas masalah ini jangan membebankan kepada warga Puri Gading karena ini sangat mengganggu, “kata andi.
Ia mengaku jika warga setempat juga memberikan bantuan untuk penyelesaian jembatan ini seperti sumbangan besi sebanyak 100 batang, beton cor dan dari sekolah Gandi (Taman Rama) senilai 100 juta.
” Kemana semua sumbangan ini, kenapa tidak bisa dilanjutkan oleh pihak developer, kami tidak ada tuntutan lain, kami hanya berharap dengan kerendahan hati pihak developer punya niat baik untuk memperbaikinya hanya itu harapan kami, “pintanya.
Ia mengaku khawatir, jika perbaikan jembatan ini tak kunjung selesai warga akan melakukan tindakan diluar kendali.
” Karena namanya masyarakat kami tidak tau kalau terus begini bisa terjadi hal hal yang lebih besar pastinya kami berharap supaya hal ini tidak terjadi ini yang kami antisipasi, “imbuhnya.
Sementara pihak Developer, Kusmara Wangsa Dijaya yang dihubungi lewat telepon mengaku akan segera menindak lanjuti protes warga tersebut setelah dirinya pulang dari luar kota.
Disinggung soal sumbangan dari sekolah Gandi senilai 100 juta dan sumbangan material berupa 100 barang besi dan beton cor dari beberapa warga, Ia membantah jika itu bukan berupa sumbangan melainkan inisiatif dari pihak sekolah dan warga.
“Kami tidak pernah meminta sumbangan kepada pihak sekolah Gandi senilai 100 juta. Pihak sekolah memang berinisiatif karena perusahaan kami belum memiliki uang untuk menyelesaikan jembatan tersebut, “bantah Kusmara selaku Kepala Pengembangan Proyek Puri Gading.
Ia mengaku dana tersebut telah dipakai untuk penguatan struktur jembatan yang belum selesai. Dan RAB nya telah dipertanggung jawabkan ke yayasan sekolah.
Lebih lanjut Ia mengatakan akan segera melakukan pertemuan dengan warga terkait penyelesaian jembatan tersebut. (Tik)