Tangis yang Tak Terdengar Erifin Gantung Diri di Rumah Kosong Bibinya

- Editor

Kamis, 24 Juli 2025 - 09:38

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Lubuk Pakam | TribuneIndonesia.com – Pagi Kamis, 24 Juli 2025, menjadi saksi bisu duka yang dalam di Gang Pekong, Kelurahan Paluh Kemiri, Kecamatan Lubuk Pakam. Di sebuah rumah kosong milik sang bibi yang sedang merantau ke Jakarta, seorang pria ditemukan tergantung tak bernyawa, dalam sunyi yang menggigilkan hati.

Korban diketahui bernama Erifin alias Aming, pria berusia 31 tahun, yang selama ini dikenal pendiam dan hidup tidak menetap. Ia datang dari Jakarta pada 7 Juli lalu, dan sejak itu tinggal menumpang di rumah sang bibi, SEKO, yang sudah lebih dahulu berangkat ke ibu kota pada 6 Juli 2025. Rumah itu kini menjadi saksi bisu atas keputusasaannya.

Derai Pagi yang Berdarah Air Mata

Sekitar pukul 07.00 WIB, jasad Erifin ditemukan tergantung di kanopi teras belakang rumah oleh seorang warga bernama Siti Aisyah (55), setelah menerima pesan dari Heli (43) tetangga yang lebih dulu curiga melihat Erifin mondar-mandir membawa becak dan karung goni di rumah yang diketahui sedang kosong.

Siti, yang sehari-hari bekerja sebagai ART di kawasan itu, mendatangi rumah SEKO bersama Heli dan Wawa Sujeni (37). Namun sebelum sempat membuka gembok pagar, Siti terdiam membeku. Dari sela-sela pagar, ia menyaksikan tubuh Erifin telah tergantung dengan tali plastik warna hitam yang terikat kuat di tiang kanopi belakang. Tak bergerak. Tak bernapas. Tak kembali.

Menyentuh Luka yang Tak Terlihat

Pihak kepolisian segera bergerak. Kapolsek Lubuk Pakam, AKP Rusdi, SH., MM, didampingi Kanit Reskrim IPDA Tabi’ul Hidayat, SH., MH, bersama personel piket dan tim Inafis Satreskrim Polresta Deli Serdang langsung turun ke lokasi. Mereka mengevakuasi jenazah dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Sekitar pukul 10.10 WIB, tubuh Erifin dibawa ke RS Bhayangkara Medan menggunakan ambulans milik RSUD Deli Serdang untuk keperluan autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga:  Duka Mencekam di Sei Rampah: Buruh Pabrik Ditemukan Tewas Gantung Diri di Dalam Rumah

Dari lokasi kejadian, beberapa barang bukti ditemukan dan telah diamankan, antara lain sebuah surat tulisan tangan korban, sepasang sandal jepit warna hijau, tali plastik, dua batu koral, satu celana panjang warna hitam, dan satu celana dalam milik korban.

Surat yang ditinggalkan Erifin belum dibuka secara rinci oleh pihak berwenang, namun diduga kuat berisi pesan perpisahan yang mencerminkan luka batin dan beban hidup yang selama ini ia pendam sendiri.

Keheningan yang Terlambat Diselami

Dari keterangan para saksi, Erifin beberapa kali menanyakan keberadaan sang bibi, SEKO, yang rumahnya selalu dalam keadaan terkunci. Sejak kepergian SEKO ke Jakarta, rumah itu memang tak dihuni siapa pun. Erifin tinggal sendirian di tempat yang asing dan hampa, menanti tanpa jawaban, bertahan tanpa teman bicara.

Ketika pagi itu Siti hendak memeriksa kondisi rumah, ia justru mendapati kenyataan paling memilukan  kehidupan yang telah padam sebelum sempat disapa.

Tak ada satu pun yang mendengar jerit sunyi di dalam dada Erifin. Tak ada yang menangkap isyarat bahwa ia sedang berperang di dalam batinnya. Dan ketika pagi datang, semuanya sudah terlambat.

Di Balik Mata yang Pernah Punya Harapan

Erifin mungkin bukan siapa-siapa bagi banyak orang. Ia hanya sosok yang berlalu dalam diam, namun kepergiannya meninggalkan luka yang begitu dalam bagi siapa pun yang melihat. Di balik tubuh yang diam itu, mungkin pernah ada harapan kecil yang ingin menyala. Namun dunia terlampau bising untuk mendengar permohonannya.

Kini, hanya jenazah yang terbujur, selembar surat yang belum terbaca, dan satu pertanyaan yang menggantung di hati semua orang: “Mengapa ia memilih pergi… dalam sunyi seperti ini?”

Pihak kepolisian menyatakan akan terus mendalami motif dan latar belakang korban memilih jalan tragis tersebut, sembari menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara.

Ilham TribuneIndonesia.com

Berita Terkait

Terduga Pelaku Pencurian Dihakimi Massa di Tembung, Polisi Lakukan Penanganan
Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir, S.Farm., Apt Usulkan Normalisasi Sungai dan Penguatan Anggaran Pemulihan Jangka Panjang
Warga Langsa Mulai Cemas: Parit Dipenuhi Lumpur, Hujan Kecil Saja Sudah Meluap
PANGKORMAR TERJUN LANGSUNG TINJAU LOKASI BANJIR, MEMBERI BANTUAN DAN TEMUI PRAJURITNYA
Tragedi Gantung Diri di Sambirejo Timur, Diduga Dipicu Masalah Keluarga
Balita Tewas dalam Pelukan Orang Tua Usai Motor Tabrak Truk Parkir di Dolok Masihul
Posko Orange Partai Buruh Salurkan Bantuan Pangan untuk Korban Banjir Langkat dan Deli Serdang
Babinsa Koramil 04/Pidie Kodim 0102 Respon Keluhan Warga Pidie Jaya yang Terdampak Musibah 
Berita ini 26 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 01:14

Percepat Pemulihan Pasca Bencana, HRD Kembali Boyong Kementerian PU dan Kementerian PKP ke Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 - 14:45

Pastikan Keamanan Nataru, Kapolsek Matuari Tinjau Pembangunan Pos Pelayanan Terminal Tangkoko

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:48

Tokoh Pendiri Bireuen H.Subarni Agani Bertahun-tahun Sedekah, Zakat, dan Harapan Rakyat

Kamis, 18 Desember 2025 - 09:34

​Penyegaran Struktur Organisasi, AKP Rusman Mohammad Saleh Resmi Jabat Kabag SDM Polres Bitung

Kamis, 18 Desember 2025 - 08:52

Jaksa Tahan Mantan Keuchik Desa Karieng Kecamatan Peudada, Perkara Korupsi Dana APBG

Kamis, 18 Desember 2025 - 03:58

Nelayan Pateten Keluhkan Lonjakan Tarif Masuk Pelabuhan Pelindo yang Dinilai Tak Transparan

Kamis, 18 Desember 2025 - 03:56

Terduga Pelaku Pencurian Dihakimi Massa di Tembung, Polisi Lakukan Penanganan

Kamis, 18 Desember 2025 - 01:47

Seluruh Fasilitas SMAN 1 Samalanga Terendam Banjir Dan Lumpur Tebal “Bagaimanakah Nasib Peserta Didik Disekolah Ini”

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x