PANDEGLANG|Tribuneindonesia.com Angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang pada Rabu (01/10/2025) sore sekitar pukul 14.30 WIB, menyebabkan sedikitnya 12 rumah warga dan satu bangunan madrasah di Desa Cimoyan mengalami kerusakan, bahkan ada yang roboh tertimpa pohon tumbang.
Menindaklanjuti laporan masyarakat dan Pemdes Cimoyan, Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Patia bersama Forkopimcam, pihak Kepolisian, unsur TNI, serta Kasi Kesra Desa segera turun ke lokasi untuk melakukan asesmen sekaligus menyerahkan bantuan darurat yang diambil dari lumbung sosial Kecamatan Patia.
Camat Patia, Supratman, S.Pd, menjelaskan bahwa keberadaan KSB memiliki peran penting dalam mitigasi bencana. “Bencana itu bukan hanya banjir, longsor, atau gempa bumi, tetapi juga termasuk persoalan sosial dan kesehatan. Karena itu, setelah mendapat laporan dari masyarakat, kami langsung bergerak untuk memonitoring sekaligus memberikan bantuan seadanya. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga yang terdampak,” ucapnya.
Supratman juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Provinsi Banten dan Dinsos Kabupaten Pandeglang yang telah mengisi lumbung sosial sebagai cadangan logistik bencana di wilayahnya.
Sementara itu, Ketua KSB Kecamatan Patia, Sabda, menegaskan bahwa pihaknya bersama tim akan selalu siap merespons setiap musibah yang terjadi di tengah masyarakat. “Amanah ini adalah tanggung jawab bersama. Kami tidak bekerja sendiri, melainkan berkolaborasi dengan Muspika, kepolisian, TNI, TKSK, pemerintah desa, serta seluruh unsur terkait. Semoga ke depan koordinasi ini terus terjaga,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Sabda menyebut terdapat 11 rumah warga dan 1 bangunan sekolah madrasah yang terdampak angin kencang. Pihaknya masih terus melakukan pendataan agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
Salah satu korban, Sumyati, menceritakan detik-detik rumahnya roboh tertimpa pohon besar saat dirinya bersama anak-anak tengah berada di rumah. “Waktu itu hujan deras disertai angin kencang. Saya cepat-cepat mengungsi ke rumah orang tua. Tapi ternyata salah satu anak saya masih di rumah. Saat kembali, rumah sudah porak-poranda tertimpa pohon. Syukurlah anak saya selamat,” tuturnya dengan suara terbata-bata.
Sebagai seorang janda dengan lima anak, Sumyati berharap ada uluran tangan dari pemerintah maupun para dermawan agar rumahnya bisa segera diperbaiki. “Saya sangat berterima kasih atas bantuan dan perhatian yang sudah diberikan. Tapi jujur, saya tidak mampu membangun rumah sendiri. Semoga ada bantuan agar kami bisa kembali tinggal dengan layak,” ujarnya haru.
Musibah ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan serta solidaritas bersama menghadapi bencana. Pemerintah Kecamatan Patia mengajak seluruh pihak untuk terus mengedepankan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dalam penanganan kebencanaan.”(Tim/red)














